TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana akan mengoperasikan kereta rel listrik (KRL) ke Stasiun Cikarang pada September tahun ini.
Relasi Stasiun Jakarta Kota - Stasiun Cikarang memiliki panjang total 49 kilometer dan dikenakan tarif sekitar Rp 5.000.
Manajer Humas PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ), Eva Charunisa mengatakan, perhitungan tarif yang dipakai merupakan aturan tarif yang dipakai PT KCJ saat ini, yakni Rp 3.000 pada 25 kilometer pertama.
Akhirnya, Khamim Tiba di Mekkah Jalan Kaki Hampir Setahun dari Pekalongan https://t.co/Rw0pAnOe7X via @tribunnews
— TRIBUNnews.com (@tribunnews) July 28, 2017
Selanjutnya, penambahan Rp 1.000 untuk setiap 10 kilometer berikutnya.
"Jarak antara Stasiun Jakarta Kota hingga Stasiun Cikarang 49 kilometer, maka tarif yang dibebankan yakni Rp 5.000," kata Eva di Stasiun Bekasi, Jumat (28/7/2017).
Eva mengatakan, saat ini, penumpang yang akan dilayani di Stasiun Cikarang sebanyak 1.000 hingga 1.500 per hari, sementara di Stasiun Tambun 700 orang per hari.
Pada tahap awal, kata dia, ada 10 perjalanan kereta api yang di operasikan, lima dari Stasiun Cikarang ke Jakarta Kota dan lima lagi rute sebaliknya.
Untuk persiapan pengoperasian KRL ini, kata Eva, pihaknya telah menyiapkan sejumlah sarana dan fasilitas.
Di antaranya gate elektronik dan vanding machine.
"Gate elektronik dan vanding machine sudah disiapkan, kita alokasikan untuk Bekasi Timur dan Cikarang 8 gate, sementara Tambun dan Cibitung 6 gate," kata Eva.
Pada Jumat (28/7/2017), pihak Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub juga telah melakukan uji coba rangkaian KRL dari Stasiun Bekasi, Stasiun Tambun, Stasiun Cibitung hingga Stasiun Cikarang.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Ditjen Perkeretaapian Kementrian Perhubungan Zulfikri mengatakan, uji coba berlangung lancar, hanya ada sedikit penurunan voltase kelistrikan di lintas Cibitung-Cikarang.
Hal tersebut menurutnya bisa diatasi dengan penyesuaian voltase di gardu listrik.
Dari hasil uji coba ini, kata dia, kemudian akan diassesmen oleh Kementerian Perhubungan untuk ditentukan layak atau tidak beroperasi.
"Kita targetkan paling cepat September tahun ini beroperasi," kata Zulfikri.