TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hingga saat ini, Polsek Ciracas terus memintai keterangan Sentot Setiadi (47) atas motif yang dilakukannya dalam upaya membawa kabur Bus Transjakarta miliki PT Mayasari pada Rabu (26/7/2017).
Namun, saat dimintai keterangan, Sentot mengaku, dia mendapatkan bisikan gaib, sehingga ia pun pergi ke pool busway untuk mengambil Bus Transjakarta.
"Ya jawabnya seperti lalu aja dia bawa bus itu karena ada bisikan-bisikan aja, suruh jemput anak sekolah," kata Kapolsek Ciracas, Kompol Tuti Aini saat dikonfirmasi, Senin (31/7/2017).
Hingga kini pihaknya belum mengetahui secara pasti siswa sekolah mana yang akan di jemput.
Ijin Cari Rokok, Pria Ini Kepincut PSK Seksi di Jalan, Ini yang Terjadi Selanjutnya https://t.co/XbgJTSOXwS via @tribunnews
— TRIBUNnews.com (@tribunnews) July 31, 2017
"Ya gak tau, dia pokoknya di jawab, dia di harmoni ia melihat orang-orang drumband ada polisi, akpol drumband. Terus menghilang, lalu dia ada bisikan suruh ke pool cijantung bawa bus terus jemput anak sekolah seperti itu ngomongnya," tambahnya.
Tuty membenarkan bahkan saat dalam perjalannya ia tidak membayar tol, bahkan sentot sudah dua kali tidak mau membayar saat melakukan pengisian ulang bahan bakar di SPBU, tak hanya itu ia menyebut nama Jokowi untuk saat ditanyai oleh petugas.
"Ya waktu itu ia mengisi bensin dan waktu ngisi bensi tidak bayar, ditanya belum bayar bensin, dia jawabnya diperintahin jokowi, ya karena mobilnya kan mobil pemerintah, namun saat pengisian terakhir petugas SPBU tidak percaya makanya langsung dikejar," jelasnya.
Diketahui bahwa Sentot membawa kabur Bus Transjakarta miliki PT Mayasari pada Rabu (26/7), ia pun membawa bus tersebut ke daerah pekalongan. Selanjutnya pada Kamis (27/7) polsek Ciracas berhasil membawa Sentot ke Polsek Ciracas untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.