TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Julianto Sudrajat, korban order fiktif melalui aplikasi ojek online Go-Food, mengatakan Sugiarti pernah berpura-pura melamar kerja di perusahaan tempat dia bekerja.
Sugiarti merupakan tersangka pelaku pememesan Go-Food fiktif yang dialamatkan kepada Julianto yang membuat Julianto harus membayar pesanan itu.
Akibat order fiktif itu, Julianto harus membayar pesanan yang dialamatkan kepadanya yang nilainya mencapai jutaan rupiah.
Kesal dengan apa yang dialami, Julianto kemudian melaporkan kejadian itu ke polisi.
Saat ditemui di Mapolres Jakarta Timur, Selasa (1/8/2017), Julianto mengatakan, dia mengenal dan menjalin komunikasi dengan Sugiarti melalui media sosial Facebook selama sepekan.
Pada suatu kesempatan, Sugiarti meminta Julianto untuk menikahinya.
Namun, Julianto menolak.
Julianto kemudian tak pernah lagi menghubungi Sugiarti.
Diduga karena merasa sakit hati, Sugiarti menulis sejumlah status di akun Facebook miliknya yang dinilai menjelek-jelekan Julianto.
"Dia bilang saya menghamilinya, mencurilah," ujar Julianto.
Tak berselang lama, Julianto melihat Sugiarti berada di perusahaan tempat dia bekerja di kawasan Matraman, Jakarta Timur.
Ternyata Sugiarti datang dengan berpura-pura melamar kerja.
Tujuannya untuk mendapat informasi lebih dalam mengenai Julianto.
Cara Sugiarti berpura-pura melamar dengan menghubungi rekan kerja Julianto.
Sugiarti mengetahui rekan kerja Julianto dengan meng-add sejumlah rekan kerja Julianto yang berteman dengan Julianto di Facebook.
Saat bertemu, Julianto meminta penjelasan kepada Sugiarti terkait posting-an di media sosial yang dinilai menjelekan namanya.
Julianto mengatakan, saat ditanya Sugiarti tak menjawab dan terkesan menghindar.
Padahal, kata Julianto, dia ingin menyelesaikan kasus tersebut dengan cara baik-baik.
"Lewat pihak ketiga (rekan Julianto) dia datang ke kantor. Dia meng-add teman saya semua. Saya tanya kenapa dia jelek-jelekin di media sosial," ujar Julianto.
"Saya berusaha baik-baik ngomongnya, tapi dia langsung kabur," ujar Julianto.
Dibantu ponakan
Kapolres Jakarta Timur Kombes Andry Wibowo mengatakan, pihaknya kembali memeriksa Sugiarti, terlapor kasus orderan fiktif melalui ojek online, Go-Food, yang merugikan seorang warga bernama Julinto Sudrajat, pada Senin (31/7/2017).
Dalam pemeriksaan, Sugiarti mengaku dibantu dua keponakannya berinisial FH dan R untuk mengorder Go-Food fiktif mengatasnamakan Julianto.
"Dari pengakuannya, dia dibantu dua keponakannya untuk memesan Go-Food-nya," ujar Andry saat dihubungi Kompas.com, Selasa (1/8/2017).
Andry mengatakan, FH dan R akan segera dimintai keterangan untuk mengetahui latar belakang mereka membantu Sugiarti.
Adapun Sugiarti masih berstatus terlapor, sedangkan FH dan R berstatus saksi.
"Dari hukum pidananya harus jelas. Misalnya iya betul melakukan itu, tapi adakah secara sadar mereka saling bermufakat. Tahu enggak bahwa ada background yang memberi perintah ini bahwa persoalan dengan Julianto," ujar Andry.
"Makanya dua orang ini akan jadi saksi bagaimana relasi, komunikasi dan niat masing-masing ketika hal ini dilakukan. Apakah memiliki kesamaan niat dan rasa solidaritas sebagai keluarga. Lalu ini kan keluarga, misalnya lebih senior, misalnya apakah mereka juga ada tekanan, makanya posisinya sebagai saksi dulu," ujar Andry.
Julianto adalah seorang pegawai bank swasta di Matraman, Jakarta Timur.
Dia terkejut karena banyaknya pesanan makanan dari aplikasi ojek online yang diantar untuknya.
Untuk satu pesanan, jumlah biaya yang ditagihkan kepadanya mencapai ratusan ribu rupiah.
Julianto dikabarkan melayani pembayaran pesanan fiktif tersebut karena merasa iba dengan pengemudi ojek online yang sudah membayar makanan.
Sampai pada akhirnya, Julianto kewalahan memenuhi biaya yang ditagihkan kepadanya secara terus menerus karena totalnya telah mencapai jutaan rupiah.
Merasa menjadi korban penipuan, Julianto kemudian menulis status berisi klarifikasi melalui akun Facebook-nya, Julianto Sudrajat, yang diunggah pada Kamis (6/7/2017), dan menjadi viral.
Julianto menduga order fiktif tersebut dilakukan seseorang yang tidak suka dengannya.
KOMPAS.com/David Oliver Purba
Artikel ini sudah tayang di KOMPAS.com dengan judul: Pelaku Order Fiktif Go-Food Pernah Minta Korbannya untuk Menikahinya