TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi memberikan tanggapan mengenai keluhan Politikus Partai Gerindra, Habiburokhman yang mengaku nyasar di Simpang Susun Semanggi, Jakarta Selatan.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Halim Pagarra mengatakan, kebijakan yang dibuat Pemerintah memang selalu ada yang pro dan kontra.
Termasuk pembangunan Simpang Susun Semanggi.
"Bagi saya setiap yang diatur ada positif dan negatifnya. Makanya dilaksanakan dulu untuk melihat," ujar Halim di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Jumat (4/8/2017).
Halim menerangkan, mengenai rambu di simpang susun tersebut, sudah terpasang.
Baca: Rencana Diresmikan Jokowi, Simpang Susun Semanggi Mulai Kotor Dicoret-coret
Jika belum terpasang, tidak mungkin simpang susun itu dioperasikan.
"Saya kemarin bilang, sebelum rambu-rambu lengkap belum bisa digunakan. Ini makanya dibuka untuk uji coba sampai tanggal 10 Agustus sebelum ditutup kembali untuk diresmikan 17 Agustus," kata Halim.
Namun, Halim enggan mengomentari apakah Habiburokhman tidak melihat rambu yang sudah terpasang.
"Kan sekarang lagi tahap sosialisasi. Dan harus banyak sosialisasi harus mengajak yang lain mensosialisasikan termasuk rekan media," kata Hakim
Sejak dibuka awal tanggal 28 Juli lalu, arus lalu lintas di Semanggi cukup terurai.
"Alhamdulilah saya lihat terurai. Saya belum bisa katakan berapa persen (mengurangi kepadatan). Itu bicara data," kata Halim.
Sebelumnya Habiburokhman mengaku nyasar ketika melintas di Simpang Susun Semanggi.
Pernyataan tersebut ia lontarkan melalui akun media sosial twitter.
Kicauan pengacara yang tergabung dalam ACTA (Advokat Cinta Tanah Air) ini pun sontak membuat warganet mem-bully dirinya.