News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tewas Dibakar Massa

3 Fakta Amplifier yang Dibawa Pria yang Dibakar Massa Milik Mushala

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Saksi kunci, Rojali (40), selaku marbot menunjukan nomor seri amplifier yang diduga dicuri MA dari Musala Al Hidayah, Babelan, di Mapolres Metro Bekasi, Jawa Barat, Senin (7/8/2017).

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Sempat tersiar kabar simpang siur jika MA (30) yang tewas dihakimi dan dibakar massa adalah korban salah sasaran.

Alasannya saat itu amplifier yang dibawa MA di Musala Al Hidayah, Babelan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (1/8/2017) lalu hendak diperbaiki.

Bahkan, sempat beredar kabar jika amplifier tersebut adalah miliknya selaku tukang reparasi peralatan sound system.

Kepolisian Resor Metro Bekasi menetapkan dua warga Muara Bakti sebagai pelaku pengeroyokan dan pembakaran Muhammad Al Zahra alias Joya (30), Selasa (8/8/2017) petang. (WARTA KOTA/FITRIYANDI AL FAJRI)

Namun, Rojali selaku marbot Musala Al Hidayah meyakini amplifier yang dibawa dan ditemukannya dari tas MA setelah dilakukan pengejaran adalah inventaris atau milik musala yang dijaganya.

Dalam rilis pengungkapan kasus dan barang bukti di Mapolres Metro Bekasi, Rojali (40) membeberkan tiga petunjuk.

Sehingga ia yakin amplifier tersebut milik musala yang dijaganya.

Pertama, bentuk potongan ujung kabel yang tersisa dan menempel di belakang amplifier tersebut sama dengan potongan kabel yang tertinggal di musala tempat amplifier itu berada sebelumnya.

"Kabelnya ini dalam posisi terputus. Kalau orang mau servis biasanya dibuka bautnya pakai obeng. Jadi, kabel di ampli yang putus ini dengan kabel putusannya di musala sangat sama," ujar Rojali sembari mengangkat barang bukti amplifier dan potongan kabel yang menempel di belakangnya.

Kedua, selain kesamaan merek dan tipe, nomor seri identitas barang yang tertera di bagian belakang amplifier itu cocok dengan nomor seri di kartu garansi.

Sebab, ampillifier tersebut belum lama dibelinya.

Lantas, Rojali memperlihatkan kertas garansi dengan kesamaan nomor seri yang tertera di amplifier itu.

Petunjuk ketiga adalah yang paling menguatkan dan meyakinkan Rojali jika amplifier yang dibawa MA berasal dari Musala Al Hidayah.

Yakni, terdapat bercak tahi atau kotoran burung gereja yang mengering dan menempel di permukaan atas amplifier tersebut.

Rojali menjelaskan asal usul amplifier musala yang dijagannya ada kotoran burung gereja.

Siti Zubaedah (25), istri MA (30), pria yang tewas dibakar massa karena dituduh mencuri amplifier musala di Kampung Muara Bakti RT 012/07, Desa Muara Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (1/8/2017). TRIBUNNEWS.COM/AMRIYONO PRAKOSO (Tribunnews.com/Amriyono Prakoso)
Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini