TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyebut masyarakat kota Moscow, Rusia, lebih berbudaya dibandingkan dengan masyarakat DKI.
Hal tersebut lantaran ia menilai masih banyak masyarakat di ibukota yang 'gemar' melakukan aksi corat coret dan merobohkan bangunan secara sembarangan.
"Masyarakatnya lebih berbudaya dan beradab untuk menghargai, (beda sama kita) kita nggak, coret-coret sana sini, robohin sana sini," ujar Djarot, saat ditemui di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (15/8/2017).
Selain itu, ia mengatakan bahwa pemerintah di Eropa memiliki kekuatan dalam memaksa rakyat untuk tunduk pada aturan yang diberlakukan.
"Di Eropa, (pemerintah) punya kekuatan betul memaksa rakyat," jelas Djarot.
Baca: Masinton Tuduh Novel Baswedan Arahkan Miryam Sebut Nama Komisi III DPR
Mantan Wali Kota Blitar itu pun membandingkan dengan yang terjadi di Indonesia.
Menurutnya, yang terjadi di ibukora sangat berbeda.
Masyarakat di Jakarta tidak mudah untuk diatur, saat mereka diatur, kegaduhan bisa saja terjadi.
Bahkan tidak jarang berujung pada pelaporan adanya pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) karena kebijakan mungkin saja dinilai tidak manusiawi oleh sebagian pihak.
"Di sini kan nggak, banyak gaduhnya ya, kalau kita keras, dianggap melanggar ham, dianggap tebang pilih, dianggap tidak manusiawi," tegas Djarot.
Oleh karena itu, ia pun berharap agar kota Jakarta kedepannya bisa dibangun menjadi kota yang lebih manusiawi.
Politisi PDI Perjuangan itu pun menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI ingin mengembalikan Jakarta sebagai kota yang ramah untuk dihuni dan ramah bagi pejalan kaki.
"Justru kita bangun kota kita agar lebih manusiawi , pertanyaannya, siapa yang tidak manusiawi? mereka atau kami yang ingin mengembalikan Jakarta sebagai kota yang nyaman ditinggali dan untuk pejalan kaki," kata Djarot.