TRIBUNNEWS.COM - Sosok Indria Kameswari akhir-akhir ini jadi perbincangan di dunia maya.
Hal tersebut bermula saat pegawai Pusat Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN), Lido, Jawa Barat tersebut ditemukan tewas dalam rumah kontrakkan di Perum River Valley, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor.
Saat ditemukan tak lagi bernyawa oleh para tetangganya, kondisi tubuh Indria pun sudah ada beberapa luka dan bersimbah darah.
Belakangan diketahui, AM, suami korban adalah sosok yang menghabisi nyawa Indria.
Tak cuma sosok AM yang menyedot perhatian akhir-akhir ini, diketahui pula, pria itu menghabisi nyawa istrinya menggunakan senjata api.
Hingga saat ini, status kepemilikan senjata api tersebut pun belum jelas.
Dikatakan pihak kepolisian, AM masih berbelit-belit kala ditanya soal kepemilikan pistol yang digunakannya untuk menghabisi nyawa sang istri.
Di sisi lain, keterangan dari beberapa pihak pun semakin membuat penyelidikan terhadap kasus ini menjadi kabur.
Lebih lanjut, dihimpun Tribunwow.com, berikut ulasan lengkapnya:
1. Keterangan Kapolres Bogor
Kapolres Bogor, AKBP Andi M Dicky mengatakan hingga saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut.
Dicky pun menyatakan terduga pelaku pembunuhan terhadap Indria masih sulit dimintai keterangan.
"Pelaku ini sangat tidak kooperatif saat diminta keterangannya dan omongannya suka berubah-rubah," ujar AKBP Dicky saat dihubungi TribunnewsBogor.com http://bogor.tribunnews.com/2017/09/05/kapolres-bogor-sebut-korban-tak-punya-senjata-api-keluarga-pelaku-adik-saya-bukan-aparat, Selasa (5/9/2017).
Di sisi lain, Kapolres pun menegaskan Indria sebagai korban tak memiliki senjata api.
"Yang jelas korban tidak punya senjata api, kami belum tahu senjata itu milik siapa," kata Kapolres.
2. Keterangan pihak keluarga
Berkaitan dengan insiden ini, keluarga pun turut angkat bicara.
Siti Nuraeni, kakak AM mengatakan adiknya yang diduga melakukan tindak pembunuhan itu adalah warga sipil biasa.
Berdasarkan dari keterangan tersebut, Eni pun yakin AM tak memiliki senjata api yang kemudian ia gunakan untuk membunuh sang istri.
"Saya memang tidak tahu menahu soal pistol itu, yang saya tahu adik saya bekerja di perumahan bukan sebagai aparat," tegasnya.
Selain itu, Eni pun mengatakan AM sering kali mendapat intimidasi dari keluarga Indria.
"Justru ibu Indria (korban,red) yang sering mengancam kepada adik saya, dia (Indria,red) selalu ngomongnya tinggi karena dekat dengan aparat," ucap Eni saat mendatangi Mapolres Bogor, Senin (4/9/2017).
3. Penjelasan petugas keamanan perumahan
Kepala Keamanan River Valley, Maulana menjadi sosok yang cukup sering dimintai keterangan terkait kejadian miris ini.
Adapun, berkaitan dengan senjata api yang diduga dimiliki oleh keluarga AM dan Indria, Maulana memang tak memberi keterangan pasti.
Meski begitu, dikatakannya, Indria pernah suatu waktu mengancam tukang roti yang ada di kompleks perumahan dengan perkataan yang menyebut senjata api.
Saat itu, dijelaskan Maulana, Indria tengah marah besar lantaran anaknya terlibat kecelakaan yang diduga disebabkan oleh tukang roti keliling itu.
"Si Istrinya yang marah, ngakunya ‘saya aparat, saya orang BNN, saya punya pistol’ ke si tukang roti. Ya kejadiannya 10 bulan lalu lah. Dia kan baru ngontrak satu tahun ini. Pas masih awal-awal banget sih," ungkap Maulana. (Tribunwow.com/Dhika Intan)