TRIBUNNEWS.COM, BEKASI–Ketua Umum DPP Taruna Merah Putih (TMP) Maruarar Sirait menegaskan, salah satu persoalan bangsa Indonesia adalah kesenjangan ekonomi. Persolaan yang harus segera diselesaikan. Solusi atas persoalan ini adalah dengan pemerataan ekonomi, bukan dengan
"Seperti apa yang disampaikan Pak Jokowi kesenjangan di Indonesia masih ada. Tapi kesenjangan tersebut jangan direspon dengan radikalisme atau terorisme. Harus diatasi dengan pemerataan," kata Maruarar Sirait saat menyampaikan sambutan dalam acara Kirab Kebangsan dan Jalan Sehat di Taman Alun-Alun Kota Bekasi, Minggu (10/9/2017).
Acara ini digelar dalam rangka menggaungkan nilai-nilai Pancasila dan keberagaman Indoensia, serta sekaligus memperingati Hari Olahraga Nasional (HAORNAS) Taruna Merah Putih.
Acara ini didukung hampir semua ormas pemuda, mahasiswa dan kemasyarakatan, kelompok kreatif anak muda, tokoh lintas agama, komunitas seni, dan budaya serta masyarakat umum yang ada di Kota Bekasi.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemuda dan Olahraga Sukur H. Nababan, Sekjen DPP TMP Restu Hapsari, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi. Mantan Wali Kota Bekasi Mochtar Muhammad, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bekasi Anim Imamudin dan Ketua DPC Taruna Merah Putih Kota Bekasi Enie Widhiastuti.
Maruarar menambahkan, di era Pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla upaya pemerataan terus dilakukan. Ara menambahkan setidaknya ada empat program nyata yang telah dilakukan.
Pertama, di era pemerintahan Jokowi-JK telah memberkan bantuan pendidikan berupa Kartu Indonesia Pintar (KIP). Melalui Program ini setidaknya ada 19 juta siswa kurang mampu dapat menikmati pendidikan.
Kedua di pemerintahan Jokowi-JK telah memberikan bantuan dana kesehatan bagi rakyat Indonesia melalui Kartu Indonesia sehat. Program ini telah dinikmati setidaknya 90 juta masyarakat kurang mampu.
“Yang Ketiga hanya di era pemerintahan Jokowi-JK yang memberikan anggaran desa sebesar 60 triliun rupiah/tahun. Ini sangat penting, tidak mungkin ingin melakukan pemerataan tanpa membangun desa,” jelasnya.
Upaya pemerataan yang keempat yang sudah dilakukan oleh Jokowi-JK dengan membagikan sertifikat tanah kepada masyarakat. “esensi pemerataan adalah kepemilikan,” katanya di hadapan 20 ribu massa.
Maruarar menekankan pentingnya TNI, Polri, pemerintah dan seluruh elemen masyarakat bersatu membumikan nilai-nilai pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.
Ketua DPC TMP Kota Bekasi Enie Widhiastuti mengatakan digelarnya kegiatan ini bertujuan untuk menggugah kesadaran masyarakat bahwa Indonesia merupakan negara yang sangat beragam baik suku, agama, ras dan golongan.
"Kirab kebangsaan dan Jalan Sehat ini adalah cara kami mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa keberagaman Indonesia adalah keniscayaan yang harus dihargai dan terus diperjuangkan di Indonesia," katanya.
Ia berterimakasih kapada semua pihak yang telah membantu kelancaran dan kesuksesan acara ini. Sekaligus mengapreasiasi hadirnya ribuan anak muda Bekasi dalam acara ini.
"Pemuda merupakan ujung tombak perjuangan. Dengan hadirinya mereka disini saya yakin mem-Pancasila-kan di Kota Bekasi akan terwujud. Persatuan dan kesatuan bangsa akan terwujud dengan saling menghargai keberagaman yang ada,” ujarnya.
78 komunitas hadir meriahkan kegiatan tersebut, diantarnya, Merching Band dari Naviri Indonesia, Penari Jaipong Kota Bekasi, Komunitas Jantung Sehat, Pencak Silat, Musik Tradisional Bali, Barongsai dari vihara Sasana Laka dan lain-lain.
Acara ini juga dimeriah dengan Flashmob Indonesia is Awesome yang mengusung pesan kepada anak muda untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Flashmob ini ditarikan oleh ribuan penari dari kalangan anak muda kota Bekasi.