TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Teka-teki siapa pelaku pembunuhan dan perampokan terhadap pasangan suami istri pengusaha garmen Abang, Husni Zarkasih (57) dan Zakiyah Masrur (54), warga Tanah Abang, masih jadi misteri.
Polisi menduga pelaku merupakan orang dekat yang mengenal keluarga korban. Pelaku diduga tahu persis kondisi dan suasana rumah korban.
Hal ini sejalan dengan dugaan warga sekitar tempat tinggal Zarkasih. Warga menuturkan, selama ini keluarga Husni mempekerjakan seorang sopir berinisial Z (38).
Menurut informasi, Z sudah belasan tahun bekerja kepada keluarga Husni. Namun, setelah Lebaran Juli lalu, Z dipecat.
Seorang warga, berinisial Ir (35) menceritakan kejadian tersebut kepada Warta Kota, kemarin. Ir mengaku kenal dengan sosok Z.
Isu yang beredar di lingkungan tetangga, Z diberhentikan oleh Husni lantaran gemar bermain perempuan dan mabuk mabukan.
Sementara, seperti yang diketahui, Husni merupakan sosok yang agamis dan taat beribadah.
"Rumor yang beredarnya, si Z ini dipecat, karena sering main perempuan dan mabuk ya, sementara bosnya kan orang taat beribadah, udah sering dikasih tahu, tapi masih bandel. Akhirnya dia dipecat." ujar Ir saat ditemui di Jalan Pengairan 21, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (12/9/2017).
Setelah cukup lama bekerja dengan Husni, Z juga difasilitasi sebuah rumah tinggal di kawasan Kedoya, Jakarta Barat.
Setelah diberhentikan, Z pun diminta angkat kaki dari rumah korban yang ditempatinya. "Setelah dipecat abis lebaran lalu, Z juga disuruh pindah dari rumah Pak Husni yang ada di Kedoya," ujar Ir.
Orang Purbalingga
Hal yang menguatkan dugaan warga adalah bahwa kampung halaman Z adalah di Purbalingga, Jawa Tengah, tempat dimana jenazah Husni dan Zakiyah Masrur ditemukan di Sungai Klawing, Plumbungan, Bobot Sari, Purbalingga. "Z itu kampungnya di Purbalingga," ujar Ir.
Baca: Pasutri yang Dirampok dan Mayatnya Dibuang ke di Purbalingga Diduga Dibunuh Orang Dekatnya
Menurut Ir, setelah dipecat Z sempat kembali ke rumah Husni guna memohon untuk menempati fasilitas rumah di Kedoya. Namun, permohonan Z itu ditolak oleh bosnya.