TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Polres Bogor masih menyelidiki kasus 'gladiator' yang menewaskan pelajar SMA Budi Mulya Hilarius Christian Event Raharjo.
"Satreskrim sudah masuk buka kasus itu, seperti kita ketahui kasus ini sudah lama namun baru ada laporan lagi dari pihak keluarga sekarang," ucap Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Ulung Sampurna Ulung kepada TribunnewsBogor.com, Senin (17/9/2017).
Menurutnya, kasus tersebut harus segera dituntaskan lantaran tergolong dalam tindakan pidana.
Baca: Ekslusif Aiman Menelesuri Jejak Haft Saiful Rasul, Bocah ISIS di Gunung Salak
"Kita sudah berkoordinasi dengan pihak keuarga korban, dalam waktu dekat kita akan lakukan autopsi, dibongkar kuburannya," katanya.
Lebih jauh Ulung mengatakan, bahwa seharusnya kasus tersebut bisa langsung diungkap pascakejadian tersebut berlangsung.
Sayangnya, pihak keluarga lebih memilih menolak dilakukan autopsi terhadap jasad korban sehingga kasus tersebut pun seolah telah selesai.
Baca: Cerita Ketua Yayasan Pesantren Ibnu Masud yang Sudah Keluarkan Puluhan Staf Radikal
Sebab, seperti diketahui bahwa syarat agar kasus tersebut bisa dilanjutkan ke ranah hukum harus dilakukan autopsi terlebih dahulu.
"Kasus ini harus dilihat dari orang tuanya, pihak sekolah, karena kasus ini terkesan ditutupi, ketika itu polisi tahu kejadian sebernarnya satu bulan pasca kejadian," terangnya.
Sebelumnya, ibu korban, Maria Agnes menjelaskan bahwa kejadian yang menewaskan putranya, Hilarius Christian Event Raharjo itu terjadi pada akhir Januari 2016.
"Ketika itu saya menolak diautopsi sehingga kasus ini terkesan sudah selesai, walau beberapa pelaku sudah dikeluarkan dari sekolah saya ingin semua yang terlibat juga dihukum," kata Agnes.
Baca: Ketua Yayasan Pesantren Ibnu Masud Sebut Santri Sudah Dapat Doktrin dari Orangtua
Dia mengatakan, bukan tanpa sebab dirinya menceritakan semua kisah mengenai kematian Hila hingga memohon bantuan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Facebook.
Melalui postingan tersebut, dirinya berharap orang nomor satu di Indonesia itu bisa membantu menyelesaikan kasus pembunuhan yang menimpa putranya itu.
"Jadi kan katanya kalau tidak autopsi tidak bisa diberikan hukuman, saya orang awam, makanya saya minta kepada Pak Jokowi untuk memutuskan, karena surat pengakuan dari pelaku dan saksi itu sudah banyak, kenapa harus dilakukan autopsi, anak saya sudah cukup menderita," pungkasnya. (Mohamad Afkar Sarvika)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews Bogor dengan judul: Tuntaskan Kasus, Polisi Lakukan Ini di Kuburan Korban 'Gladiator'