TRIBUNNEWS.COM, MUARA JAWA - Meski hanya bisa pasrah, namun pihak keluarga korban terkaman buaya di jalan Ir Soekarno, RT 17, Muara Jawa, Kutai Kartanegara, tepatnya di sungai TB, depan Jety BRE, tetap berharap Supriyanto (39) dapat ditemukan selamat.
Hal itu diungkapkan oleh istri korban, Tuti Handayani (33).
Ditemui dikediaman korban, di kawasan Jalur, Muara Jawa, mata Tuti tampak masih bengkak, usai tak henti hentinya menangis.
Baca: Supriyanto Korban Terkaman Buaya, Ternyata Sering Membantu Sembuhkan Warga
Dirinya menjelaskan, suaminya yang telah mengkaruniai dirinya dua orang anak itu, memang dikenal punya kemampuan untuk menyembuhkan penyakit tidak wajar yang diderita orang.
Hal itulah yang membuat Supriyanto dimintai tolong untuk mencari Arjuna (16).
Kendati Supriyanto bukanlah pawang buaya.
"Dia (Supriyanto) memang bisa sembuhkan orang yang sakitnya tidak wajar, bisa juga sebagai pawang hujan kalau ada hajatan warga, tapi belum pernah selama ini dia jadi pawang buaya," ucapnya, Minggu (17/9/2017).
Baca: Polisi Akan Bongkar Makam Pelajar Bogor yang Tewas Saat Duel Gladiator
Lanjut dia menjelaskan, sejak Jumat (15/9) lalu, saat kejadian pertama terkaman buaya itu, korban selalu mengatakan kasihan dengan anak (Arjuna) yang jadi korban terkaman buaya.
Bahkan, Supriyanto telah dua kali ke lokasi kejadian untuk melihat situasi di lokasi kejadian.
Dan, Sabtu (16/9/2017) pagi kemarin, sekitar pukul 07.30 Wita, Supriyanto kembali datang ke lokasi kejadian, dan mencoba untuk memanggil buayayang menerkam Arjuna, yang berujung dengan terkaman kedua kepada Supriyanto.
"Saya sudah larang, dia bilang hanya lihat-lihat saja. Dan pagi itu, sebelum pergi dia sempat ngerokok dan minum kopi yang saya buat. Jam 11.30an Wita, saya dapat kabar dia jadi korban," ungkapnya.
"Dia niatnya mau nolong karena kasihan sama anak itu, tapi ternyata dia juga jadi korban," tambahnya.