News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sejumlah Mahasiswa Berunjuk Rasa di Gedung PT Telkom

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM, AKARTA - Ratusan mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Komite Aksi Mahasiswa Pemuda untuk Reformasi dan Demokrasi (Kamerad) melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Telkom Indonesia, Jakarta.

Mereka meminta Bareskrim Mabes Polri untuk melakukan audit forensik terhadap sistem ITPT.

Telkom Indonesia terkait dugaan pemindahan atau migrasi 3,5 juta data pelanggan PT. Telkom Indonesia sehingga berpotensi menimbulkan kerugian negara 1,2 triliun rupiah.

"Bareskrim Mabes Polri sudah seharusnya memeriksa Dirut PT. Telkom Alex Sinaga beserta Dirut IT PT. Telkom Zulhelfi Abidin,"kata Ketua Presidium Kamerad Haris Pertama di lokasi, Selasa (19/9/2017).

Selain itu, Haris juga membeberkan buruknya kinerja manajemen PT. Telkom Indonesia yang merupakan salah satu aset BUMN tertua milik bangsa Indonesia.

Salah satunya saat PT. Telkom menjadi pemenang tender proyek Pengadaan Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLIK) di Kemenkominfo pada 2010.

Pada Proyek MPLIK PT. Telkom menjadi pemenang tender pengadaan 588 unit kendaraan yang bernilai 520 miliar rupiah.

Dalam pelaksanaannya kata Haris, Telkom telah melakukan penunjukan 4 perusahaan subkontraktor, yakni 2 anak perusahan PT. Telkom yaitu PT. Pramindo Ikat Nusantara (PINs) dan PT. Multi MediaNusantara (Metrasat), sedangkan 2 lagi perusahaan swasta yang bernama PT. VSAT dan PT. Geosys Alexindo.

Ternyata, kata dia, dalih kegagalan yang disampaikan manajemen PT. Geosys Alexindo bersama manajemen PT. Telkom Indonesia terdapat kejanggalan seiring dengan adanya hasil temuan LHP BPK yang mengungkap bahwa PT. Geosys Alexindo adalah perusahaan fiktif.

Aksi massa yang berlangsung aman tersebut dijaga sejumlah anggota kepolisian dari Polda Metro Jaya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini