Menurut dia, pihaknya hanya menjadi fasilitator bagi pria maupun wanita yang ingin mencari pasangan. Ada dua kategori bagi pengguna akun ini, yaitu mitra (pihak yang akan dipilih) dan klien (pihak yang akan memilih pasangan).
Kategori mitra tidak selalu melekat pada kaum perempuan, tapi bisa juga laki-laki yang ingin mencari pasangan.
Setiap klien diwajibkan minimal membeli satu koin mahar seharga Rp 100.000 lewat transfer rekening bank milik Aris.
Klien lalu menyerahkan bukti pembayaran lewat aplikasi WhatsApp ke nomor ponsel Aris.
Secara otomatis, klien akan memperoleh akun dan kata kunci untuk masuk ke situs tersebut. Koin mahar berlaku seumur hidup dan dapat diwariskan serta diperjualbelikan.
Untung 20 persen
Aris tidak menampik, dirinya mengambil keuntungan dalam bisnis nikah siri ini.
Menurut dia, pengelola akun berhak memperoleh sekitar 10 sampai 20 persen dari nilai mahar yang diberikan klien kepada mitra (peserta nikah siri), karena telah mendirikan akun itu.
"Kalau klien memberikan koin mahar sebanyak 500 (setara Rp 5 juta) ke mitra, kami akan mengambil 20 persen dari nilai mahar. Sementara sisanya 80 persen diserahkan ke pihak mitra," kata Aris.
Dia meyakini, potongan biaya sebesar 20 persen itu tidak akan memberatkan pihak mitra yang berstatus sebagai peserta lelang.
Menurut dia, potongan 20 persen dari tiap mahar para mitra akan digunakan untuk biaya operasional admin.
"Sebetulnya kita belum menetapkan besaran biaya, tapi kira-kira 10 sampai 20 persen," ujar Aris. (faf)