News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ray Rangkuti: Jangan Gunakan Emosi Publik untuk Kepentingan Personal

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Acara perayaan secara simbolik kembali dibukanya Gedung LBH-YLBHI, di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (25/9/2017), pasca pengrusakan yang dilakukan oleh ratusan oknum. TRIBUNNEWS.COM/FITRI WULANDARI

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Lingkar Madani Ray Rangkuti mengaku dirinya selalu mendukung kegiatan yang selama ini dilakukan oleh Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI).

"Ya saya tentu sudah hadir kan, ini bukti saya sangat mendukung semua kiprah dari YLBHI, dari dulu sampai sekarang," ujar Ray, kepada Tribunnews di Gedung LBH-YLBHI, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat saat menghadiri acara perayaan secara simbolik pembukaan kembali Gedung LBH-YLBHI, Senin (25/9/2017).

Terkait kasus pengepungan berujung pengrusakan gedung tersebut pada Minggu (17/9/2017) malam lalu lantaran dituding menggelar kegiatan berkaitan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI), ia mengingatkan agar tidak ada oknum yang memanfaatkan emosi massa.

Baca: Awalnya Hendak Meminjam Uang, Malah Dicabuli Temannya di Kamar Hotel

Pengamat politik itu pun meminta agar masyarakat terus dilatih untuk berpikir secara rasional, menggunakan logika mereka.

"Yang perlu tetap diingatkan (kepada siapapun) adalah untuk terus menerus melatih publik kita untuk berpikir rasional," jelas Ray.

Ia menegaskan agar oknum-oknum yang memiliki kepentingan politik, untuk tidak menggunakan emosi masyarakat sebagai alat untuk mencapai tujuan politik pribadi para oknum.

"Jangan mendidik atau mempergunakan emosi publik untuk kepentingan yang bersifat personal," tegas Ray.

Baca: Erupsi Gunung Agung Bisa Terjadi Setiap Saat

Menurut Ray, masyarakat saat ini mudah terhasut.

Hal tersebut terbukti dari peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi sebelumnya.

Sehingga ia kembali mengingatkan agar para oknum tidak menjadikan masyarakat sebagai tameng dan senjata mereka dalam mengamankan kepentingan pribadi.

"Publik kita itu sangat mudah termakan isu hoax, mudah diprovokasi, dan itu sudah sering kita lihat," kata Ray.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini