News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sering Ngamuk ke Anggota DPRD, Djarot Dinilai Tiru Gaya Ahok

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasangan calon nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat bersama partai pendukung serta relawan memberikan keterangan pers di Jakarta, Rabu (19/4/2017). Ahok dan Djarot mengucapkan selamat atas keunggulan pasangan Anies-Sandi pada penghitungan cepat Pilkada DKI Jakarta putaran kedua. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat yang akan lengser dalam 12 hari dinilai konyol lantaran mencoba mengikuti gaya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok selama menjabat.

Sejumlah anggota dewan menilai Djarot menjiplak gaya Ahok lantaran mantan Wali Kota Blitar itu kini kerap menuding dan ngamuk terhadap anggota dewan.

Wakil Ketua DPRD DKI, Mohamad Taufik, mengatakan sebaiknya Djarot tak perlu menjiplak gaya Ahok di akhir masa jabatannya.

"Sekarang ini seharusnya ditonjolkan sikap sejalan dan seiring antara eksekutif dan legislatif. Tak perlu berhadap-hadapan terus," kata Taufik kepada Wartakotalive.com, Rabu (4/10/2017).

Baca: Jelang Lengser, Ini 3 Pernyataan Djarot yang Picu Kemarahan DPRD DKI

Pengamat Politik dari Universitas Indonesia, Reza Haryadi, sepakat bahwa Djarot salah apabila mengikuti gaya Ahok di akhir masa jabatannya.

"Sudah tak pada waktunya lagi bergaya seperti itu bagi Pak Djarot," kara Reza ketika dihubungi Wartakotalive.com, siang ini.

Reza mengatakan seharusnya tak ada lagi yang perlu diributkan Djarot apabila segalanya sudah berjalan sesuai aturan.

Keributan yang dibuat-buat oleh Djarot justru menunjukkan adanya gejala post power syndrome dari seorang Djarot.

"Semoga saja ini bukan bagian dari post power syndrome ya," kata Reza.

Namun beberapa gejala post power syndrome memang cukup melekat di diri Djarot, salah satunya meributkan sesuatu yang sebenarnya sudah ada di relnya.

Seperti misalnya kenaikan tunjangan DPRD yang diributkan Djarot, tetapi ternyata segalanya sudah sesuai aturan.

Semestinya, kata Reza, menjelang lengser Djarot menjalin komunikasi yang baik dan intens dengan DPRD.

"Harusnya ya jalin koordinasi yang efektif agar transisi kepemimpinan berjalan smooth dan semua program bisa diimplementasikan," jelas Reza.

Tak ada lagi gunanya Djarot mengikuti gaya Ahok dahulu.

"Apa urgensinya lagi mengikuti gaya Ahok. Ini kan posisinya Pak Djarot sudah di akhir masa jabatan," tutup Reza yang kini tengah menjadi kandidat Doktor Ilmu Politik Universitas Indonesia.

Penulis: Theo Yonathan Simon Laturiuw

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini