TRIBUNENWS.COM, JAKARTA - Proyek pembangunan underpassMampang - Kuningan yang menghubungkan Jalan Raya Mampang dan Jalan H. R. Rasuna Said bakal molor.
Ditargetkan selesai bulan Desember 2017, proyek tersebut kemungkinan besar baru bisa rampung April 2018 mendatang.
Molornya penyelesaian proyek ini disampaikan langsung oleh Project Manager Underpass Mampang-Kuningan, Jumadi pada Jumat (6/10/2017).
Jumadi menuturkan, molornya proyek tersebut disebabkan oleh adanya instalasi kabel milik PT Perusahaan Gas Negara (PGN), dan PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) yang belum bisa dipindahkan.
"Sosialisasi pemindahan instalasi sudah kami lakukan sejak awal tahun, namun baik pihak PGN maupun Palyja belum bisa menyanggupinya, " kata Jumadi.
Jumadi mengatakan, keduanya baru bisa merelokasi instalasi masing-masing pada Desember 2017 nanti.
Baca: Presiden Trump Dicemooh Gara-gara Lempar Tisu Toilet kepada Para Korban Badai
"Kalau baru dipindahkan Desember 2017, berarti kami baru bisa mulai kerja setelah mereka selesai, dan bisa makan waktu tiga sampai empat bulan. Jadi kemungkinan besar April 2018 baru bisa diresmikan, " kata Jumadi.
Menyoal molornya proyek ini, Jumadi menururkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga Pemprov DKI Jakarta.
Underpass Mampang - Kuningan sendiri dibangun untuk mengatasi deadlock yang kerap terjadi di dua perempatan lampu merah di Jalan Tendean dan Jalan Gatot Subroto, yang notabene memotong Jalan Raya Mampang, dan Jalan H. R. Rasuna Said.
Underpass Mampang - Kuningan nantinya akan memiliki panjang 860 meter, dengan lebar variarif mulai 18 meter hingga 22 meter.