Di sana sekaligus terdapat dua toilet, yang pertama digunakan untuk buang air besar, satu lainnya untuk mandi namun tanpa tirai.
Sedangkan di lantai tiga, ucap TA, terdiri dari bilik-bilik kecil.
Di sana tempat pengunjung dengan 'pelayan' pria melakukan hubungan intim sesama jenis.
Ia menuturkan di lantai 4 terdapat kolam renang berukuran kecil. "(Lantai) Paling atas (ada) kolam renang telanjang, semua batang-batangan (lelaki-- Red)," ujar TA.
Memang, T1 tak seperti Atlantis yang memiliki bilik-bilik seperti penjara yang dilengkapi dengan cambuk. Di T1 hanya ada tempat fitnes dan ruang sauna di lantai 2 dan 3.
Di tempat kejadian perkara, reporter Tribun menemukan sisa-sisa barang bukti yang digunakan kaum gay dalam berpesta.
Salah satunya, yaitu satu bungkus pelumas atau minyak pelicin yang masih berserakan di depan T1 Spa.
Bungkus plastik berwarna hitam tersebut bertuliskan Luvre ditemukan di lantai depan ruko berlantai empat.
Letaknya persis di dekat tong sampah.
Dari plastik tersebut, informasi yang didapati yaitu, Luvre adalah cairan pelumas yang diracik secara alami.
Luvre tidak berwarna atau berbau.
Penggunaan Luvre pada kondom sebagai pelumas lebih efektif dibandingkan dengan baby oil. (m8/dad/nis/wly)
Artikel ini telah tayang di Warta Kota dengan judul: Masih Banyak Tersisa Minyak Pelicin dan Kondom Bekas di Spa Khusus Gay