TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyebutan kata 'pribumi' oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat berpidato di Balai Kota Jakarta, Senin (16/10/2017) kemarin mengundang polemik di tengah masyarakat.
Sejumlah kalangan ada yang beranggapan bahwa apa yang disampaikan dalam pidato Anies mengandung isu SARA.
Namun ucapan tersebut tidak berdampak terlalu besar, bahkan banyak keturunan Tionghoa yang tidak mau mempermasalahkan pidato tersebut.
"Saya kurang tahu mas, tidak ngerti saya," kata Cici (37) salah satu pedagang Pasar Glodok, Selasa (17/10/2017).
Baca: Jusuf Kalla: Anies Baswedan Bicara Pribumi Konteksnya tentang Kolonial
Sejumlah warga yang ditemui enggan berkomentar atas isi pidato Anies, terutama yang menyebutkan kata 'pribumi'.
Entah apa alasannya.
Namun salah satu pedagang, Berland (40) mengatakan bahwa apa yang diucapkan Anies tidak bermaksud menimbulkan polemik di masyarakat.
Dia menyayangkan hal tersebut.
"Mungkin ngggak konteksnya seperti itu tapi maksudnya mungkin berbeda. Sebagai Gubernur apa lagi baru, pasti sebelum mengucakpan ia sudah paham, jadi saya rasa maksudnya tidak seperti itu," katanya.
Penulis: Joko Supriyanto