TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rohayati, warga Alam Sutera, Kota Tangerang terlihat kebingungan disertai mata yang sembab saat mendatangi lokasi kebakaran pabrik kembang api PT Panca Buana Cahaya Sukses di Jalan Salembaran, Kosambi, Kabupaten Tangerang, Jumat (27/10/2017).
Setelah mendatangi RSIA Bun dan RSUD Tangerang, Rohayati belum juga menemukan keponakannya, Asep Angga Gunawan yang baru bekerja selama dua bulan sebagai operator mesin.
Rohayati resah lantaran saat dihubungi via telepon ponselnya tersambung dengan milik Asep, namun tidak ada yang menjawab.
"Tadi malam saya telepon handphone-nya 'nyambung' tapi tidak ada yang mengangkat. Saya resah karena dia pegang mesin yang kemungkinan besar jadi penyebab kebakaran," katanya kepada awak media.
Rohayati mengaku baru kali ini mengunjungi lokasi kerja Asep.
Baca: Komisi IX DPR Minta Kementerian Tenaga Kerja Ikut Selidiki Kebakaran Pabrik Kembang Api
"Saya baru kali ini ke sini karena pabriknya juga baru. Saya penasaran karena di sini juga waktu bekerja tidak boleh bawa ponsel," ujarnya.
Seusai kejadian Rohayati mengaku baru sadar ada sebuah firasat yang membayang-bayangi dirinya kala melihat nasib Asep yang hingga kini belum diketahui rimbanya.
Tapi firasat itu didapat dari ibu Asep.
"Seminggu ini saya ketemu ibunya Asep, dia bilang jaga diri baik-baik ya soalnya teteh mau pergi. Tapi kenapa malah anaknya yang meninggal."
Rohayati mengaku keluarga korban kini dalam perjalanan menuju Jakarta untuk dimintai jejak DNA-nya.
"Kami baru ke beberapa rumah sakit, nanti setelah ketemu keluarga baru kami akan ke RS Polri," ujarnya.
Sebanyak 47 jenazah korban kebakaran telah dibawa ke RS Polri dan 46 korban luka dibawa ke RSIA Bun, RSUD Tangerang, dan RS Mitra Husada.
Sementara polisi telah menemuka tiga korban selamat dan 7 orang yang belum ditemukan.