TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seno (10) anak dari pasangan Joko (49) dan Sani (42), menangis di Rumah Sakit Bhayangkara TK. IR. Said Sukanto, Jakarta Timur, pada Jumat (27/10/2017).
Dia mencari ibunya Sani yang menjadi korban terbakarnya pabrik petasan milik PT Panca Buana Cahaya Sukses.
Di rumah sakit itu, dia ditemani ayah dan kakaknya berangkat dari kediamannya di Salembaran, Kabupaten Tangerang.
"Iya, ibu yang di sini. Tetapi belum tau kepastiannya sih di sini (RS Polri,-red) apa di sana. Iya, belum dapat," tutur Seno, kepada wartawan ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara TK. IR. Said Sukanto, Jakarta Timur, pada Jumat (27/10/2017).
Menurut dia, ibunya baru bekerja selama tiga minggu di tempat tersebut.
Dia mengetahui informasi terbakarnya tempat kerja ibunya dari para tetangga.
Baca: Prihatin, KPK Minta Seluruh Instansi Pemerintah Aktif Cegah Korupsi
Setelah mendengar kabar itu, dia yang baru saja pulang dari sekolah langsung menuju ke tempat kejadian perkara (TKP).
"Pas di sana melihat apinya gede, pas ada ledakan yang gede. Sekitar jam 9 setengah 10. Kalau dari sekolah tidak kedengeran, tapi kalau dari rumah kedengaran," kata dia.
Dia mengaku ibunya tidak menitipkan pesan. Hanya meminta untuk mengantar dan menjemput di tempat kerja. "Seno, Umi kerja di situ dulu, pulang pergi jemput Umi," kata Seno mengulangi pernyataan ibunya.
Selain itu, pada Kamis malam, sewaktu tidur, dia bermimpi ibunya masih ada di tempat kejadian perkara (TKP).
"Sudah tidak, tetapi waktu pas lagi malam, saya sempat mimpiin ibu masih ada di sana," katanya.