TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Mata Seno (10) berkaca-kaca usai mencari ibunya di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Seno satu dari puluhan orang yang mencari keluarganya yang sejak peristiwa kebakaran di pabrik petasan di Kosambi Tangerang hingga kini belum kunjung ditemukan.
Ia hanya dapat tertunduk dan meneteskan air mata usai keluar dari Posko Antem Mortem untuk menyerahkan berkas data korban.
Ditemani ayahnya Joko, dengan mengenakan baju jins berwarna biru, ia sudah mencari ibunya di beberapa rumah Sakit di Tanggerang dimana para korban kebakaran Kosambi di rawat.
Namun hingga kini ia belum juga menemukan ibunya.
Baca: Kisah Perih Dodo Mencari Jasad Sang Istri yang Terpanggang di Pabrik Mercon, Saya Sudah Lemas
"Tadi pagi, sama bapak dan kakak dari Salembaran, Tangerang Kabupaten, sudah ke RS Mitra Husada sama ke (RS) yang lain tapi nggak ada. Belum tahu kepastiannya sih di sini (RS Polri)," kata Bocah yang masih duduk bangku SDN ini, Jumat (27/10/2017).
Menurutnya, Ibunya telah bekerja di pabrik tersebut baru tiga minggu berjalan, ibunya tidak hanya bekerja sendiri namun juga bersama bibinya.
Saat kejadiannya, ia mengaku berada di sekolah, bahkan saat itu juga beberapa guru meminta seluruh siswa untuk pulang ke rumah, karena lokasi sekolah dengan pabrik yang terbakar tidak terlalu jauh.
"Dari sekolah kira-kira 100 meter dari pabrik. Pas lagi sekolah, ibu-ibu pada ngomong ada kebakaran di deket SMP, langsung buru-buru pulang, naruh tas dan ganti baju. Pas di sana, saya melihat apinya gede, pas ada ledakan yang gede," katanya.
Setelah dirumah, Seno juga mengaku langsung mencari ibunya, namun saat didekati lokasi ia tak diizinkan masuk, alhasil ia yang ditemani sang ayah hanya dapat berdiri tak jauh dari lokasi.
"Saya ama bapak ke pabrik cari ibu, tapi Sampai sana sudah gak boleh masuk katanya bahaya," ucapnya.
Walau tak mempunyai firasat buruk, ia mengaku sempat bermimpi ibunya masih bekerja di pabrik tersebut, sambil meneteskan air mata ia berharap ibunya selamat.
"Nggak ada pesan. Tetapi malam habis kejadian itu, saya mimpi Ibu masih ada di pabrik," katanya. (
(Wartakotalive.com/Joko Supriyanto)