Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Mohamad Yusuf
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi masih melakukan identifikasi puluhan korban terbakarnya pabrik kembang api di PT Panca Buana Cahaya Sukses, Jalan Raya SMPN 1 Kosambi, Desa Belimbing RT 20/10, Kabupaten Tangerang.
Namun, pihaknya mengakui kesulitan dalam proses identifikasi jenazah tersebut.
"Karena kondisi jenazahnya yang sudah habis terbakar membuat sulit proses identifikasi," kata Kombes Pol Argo Yuwono, Kabid Humas Polda Metro Jaya ketika dihubungi Warta Kota, Minggu (29/10/2017).
Oleh karena itu, proses identifikasi menggunakan antemortem sulit dilakukan.
Baca: Penyebab Kebakaran Pabrik Petasan di Kosambi Terkuak
Di mana antemortem merupakan data-data fisik khas korban sebelum meninggal.
Mulai dari pakaian atau aksesoris yang terakhir kali dikenakan, barang bawaan, tanda lahir, tato, bekas luka, cacat tubuh, foto diri, berat dan tinggi badan, serta sampel DNA.
Data antemortem itu nantinya dibandingkan dengan data postmortem. Yaitu data-data fisik yang diperoleh melalui personal identification setelah korban meninggal.
Seperti sidik jari, golongan darah, konstruksi gigi dan foto diri korban pada saat ditemukan lengkap dengan barang-barang yang melekat di tubuhnya dan sekitarnya.
"Sekarang yang bisa kami lakukan dengan mencocokkan DNA jenazah dengan keluarganya. Itu membutuhkan waktu dua minggu. Seluruh DNA keluarga korban sudah kami ambil sampelnya," jelas Argo.
Seperti diketahui, sebanyak empat jenazah yang berhasil diidentifikasi adalah Surnah (14), Slamet Rahmat (warga Garut), Marwati binti Atip (Tangerang), dan Sutrisna bin Alim (Tangerang).
Lima jenazah lainnya juga telah diidentifikasi.
Sementara, 38 jenazah masih dalam proses identifikasi di Rumah Sakit Polri Soekanto, Kramat Jati, Jakarta Timur.