News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Program Rumah Murah Anies-Sandi Diragukan Kwik Kian Gie, Ini Alasannya

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kwik Kian Gie, mantan Menteri Kordinator Perekonomian Era Presiden Abdurahman Wahid, Kwik Gian Gie di Balai Kota, pada Senin sore (13/11/2017).

Laporan Wartawan Tribunnews.com,Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Menteri Koordinator Perekonomian Kwik Kian Gie meragukan program rumah affordable house (hunian yang terjangkau) Anies-Sandi.

Program Affordable house menurut Kwik dapat dilakukan berdasarkan prinsip gotong royong dalam sistem penjaminan sosial.

Menurut Kwik, ia belum yakin apakah konsep yang diajukan Anies-Sandi saat kampanye tersebut bisa dilakukan secara mandiri tanpa tergantung Bank atau tidak.

Baca: Pelatih Tinju Ini Pura-pura Tewas untuk Jebak sang Istri, Apa yang Terjadi Selanjutnya?

"Itu kuncinya saya tidak tahu, apakah DKI Jakarta bisa melakukan itu secara mandiri tidak bergantung pada bank," ujar Kwik di Balai Kota, Monas, Jakarta Pusat, Senin (13/11/2017).

Ia menjelaskan untuk dapat menjalankan program tersebut, prinsip yang harus dilakukan adalah prinsip gotong royong melalui social system secure (badan penjaminan sosial).

Baca: Keterlaluan! Perempuan yang Ditelanjangi Warga di Tangerang Ternyata Bukan Pasangan Mesum

"Kuncinya adalah social system secure atau sistem penjaminan sosial, karena sistem penjaminan sosial itu prinsipnya adalah gotong royong," ujar Kwik.

Lanjut Kwik, para pekerja yang memperoleh pendapatan menyetorkan berapa persen untuk tujuan khusus secara terus menerus.

"Yang sedang mendapatkan pekerjaan dan sedang memperoleh pekerjaan itu dipajaki tetapi bukan pajak istilahnya premi karena tidak dipakai untuk membangun infrastruktur dan lain-lain,"

"Tapi dipakai satu tujuan khusus jadi sekian persen nol sekian persen kalau sakit, nol sekian persen kalau dirawat di rumah sakit," ujar Kwik.

Mantan kepala Bappenas ini mengatakan premi yang terus menerus dibayarkan warga dalam jangka waktu lama inilah yang digunakan untuk membangun perumahan rakyat.

"Pemasukan uang jumlahnya lebih besar karena pengeluarannya kecil dan berjangka panjang karena bertambah terus itulah yang yang dipakai untuk membangun perumahan rakyat," ujar Kwik.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini