TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Debat panas terjadi di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) TV One dengan tema 'RAPBD DKI 2018'.
Debat tersebut berawal saat seorang anggota DPRD DKI mempertanyakan akses mantan staf Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ke situs APBD DKI Jakarta.
Anggota DPRD dari fraksi Gerindra, Syarif, menanggapi pernyataan eks staf Ahok, Ahmad Idris, terkait transparansi yang ada di situs APBD DKI Jakarta.
Menurut Syarif, rapat Badan Anggaran (Banggar) tersebut sangat terbuka, karena disaksikan oleh para wartawan yang meliput.
Baca: Anies-Sandi Tidak Elegan Mengkritik Orang Yang Tidak Bisa Membela Diri
"Menit by menit, perubahan itu terkontrol. Jadi tidak ada yang namanya tertutup," ujar Syarif dalam acara yang ditayangkan Rabu 29 November 2017.
Kemudian, Syarif mempertanyakan akses Idris yang bisa melihat harga satuan per orang terkait anggaran kunjungan kerja anggota dewan.
"Terkait soal kunker, kok (Idris) tahu ya soal harga satuannya. Nah itu jadi persoalan. Di DPRD itu tidak bisa dibuka harga satuan ke-3. Kita minta password kepada Bappeda ketika melakukan perubahan," ujar Syarif.
Baca: NasDem Jakarta Minta Mendagri Koreksi Menyeluruh APBD 2018
Terkait pertanyaan Syarif tersebut, ekspresi wajah mantan staf Ahok langsung berubah bingung.
Lalu, Idris mencoba untuk mengklarifikasi terkait password untuk situs APBD DKI Jakarta.
"Pak saya ingin coba klarifikasi. Pertama, kami tidak mendapat password, kita nggak punya akun login. Tapi bisa dilihat lewat publik..." ujar Idris.
Belum selesai Idris bicara, Syarif pun memotong.
"Nah ini yang jadi pertanyaan. Harga satuan ke-3 tidak bisa dibuka kecuali oleh Kepala SKPD dan unit," ujar Syarif dengan memasang mimik serius.