TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengantisipasi wabah difteri.
Sampai saat ini, penyakit mematikan yang disebabkan bakteri Corynebacterium Diptheriae ini telah memakan puluhan korban jiwa di 20 provinsi.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, menginstruksikan jajaran Dinas Kesehatan DKI Jakarta memberikan penyuluhan kepada warga untuk mengikuti vaksin.
"Saya mau bantu mendorong Dinkes meyakinkan masyarakat melalui kegiatan-kegiatan preventif, promotif, seperti vaksin ini menjadi fokus utama pelayanan kesehatan di DKI," tutur Sandiaga, Selasa (5/12/2017).
Melalui pemberian vaksin, kata dia, warga ibu kota tidak rentan terhadap penyakit.
Baca: Penyakit Difteri Semakin Ganas! Korbannya Makin Banyak di Indonesia, Ini Gejalanya
Namun, pemberian vaksin itu masih memerlukan sosialisasi sehingga warga mengetahui.
"Kemarin tidak mendapatkan sosialisasi yang baik karena mungkin dari segi kampanye kurang, dari segi pendekatan kurang, dan ini pr besar untuk DKI," tambahnya.
Sebelumnya, Difteri kembali mewabah di Indonesia.
Kementerian Kesehatan sudah menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) karena penyakit yang disebabkan bakteri Corynebacterium Diptheriae ini telah memakan puluhan korban jiwa di 20 provinsi.
Data Kementerian Kesehatan menunjukkan sampai November 2017, ada 95 kabupaten dan kota dari 20 provinsi yang melaporkan kasus difteri.
Secara keseluruhan terdapat 622 kasus, 32 diantaranya meninggal dunia.