TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jakarta menempati peringkat 37 dari 51 kota di daftar kota terbaik di mata ekspatriat tahun ini, menurut data terbaru yang dirilis InterNations, jaringan komunitas ekspatriat global yang berpusat di Muenchen, Jerman.
Peringkat tersebut disusun berdasarkan sejumlah kriteria, di antaranya kualitas dan biaya hidup yang mencakup biaya transportasi dan sewa rumah, ketersediaan dan suasana kerja serta kemudahan untuk menetap.
Secara keseluruhan ada 25 aspek kehidupan kota yang dipakai sebagai parameter untuk menentukan kota ideal bagi ekspatriat tersebut.
Peringkat teratas ditempati Manama di Bahrain, yang oleh para ekspat dikatakan mudah sekali untuk menetap.
Sekitar 92% responden mengatakan bermukim di Manama tak terlalu sulit meski tidak menguasai bahasa lokal, bahasa Arab.
Lebih dari separuh responden mengatakan dengan bahasa Arab yang pas-pasan, tetap bisa tinggal di Manama dengan relatif nyaman. Hal lain yang membuat Manama berada di posisi teratas adalah warga setempat sangat ramah terhadap warga asing.
"Orang-orang Bahrain sangat ramah dan setiap orang bisa berbahasa Inggris," kata penulis laporan di InterNations.
Skor tinggi juga dicatat Manama untuk urusan mencari akomodasi.
Sekitar 88% responden mengatakan tak sulit mencari rumah di ibu kota Bahrain ini. Harga sewa juga relatif terjangkau, hanya 24% responden yang mengatakan bahwa akomodasi di kota ini mahal.
Kemudahan menetap
Kota lain yang mencatat skor tinggi untuk kemudahan menetap adalah Kuala Lumpur, yang menempati posisi empat daftar kota terbaik menurut ekspat.
Ali Sophian, warga Indonesia yang lama bekerja di Inggris dan sekarang pindah ke Kuala Lumpur mengatakan pemerintah Malaysia memperhatikan kemudahan bagi warga asing yang ingin menetap di Kuala Lumpur.
"Pelayanan untuk mengurus pajak dan surat izin mengemudi sangat efisien dan didukung dengan fasilitas online" kata Ali kepada BBC Indonesia.