Tidak didukungnya pernyataan Trump terkait Yerusalem tersebut, kata Anies, akan menjadi titik balik perjuangan bagi Palestina.
Anies pun berharap agar Palestina segera mendapatkan kemerdekaannya, sehingga tidak terus menerus dijajah Israel.
"Ini titik balik, maka kita harus jaga momentum balik ini, insha Allah dari titik balik ini, cahaya kemerdekaan makin hari makin terang untuk Palestina," pungkas Anies.
Sebelumnya, beberapa negara sekutu terdekat Amerika, mengungkapkan kekhawatiran terkait pernyataan Trump tersebut.
Negara-negara itu menilai langkah tersebut akan menjadi cikal bakal munculnya konflik baru di Timur Tengah.
Seperti yang disampaikan Perdana Menteri Inggris, Theresa May yang menyebut keputusan Trump tidak membantu dalam hal prospek perdamaian di wilayah tersebut.
Sedangkan Presiden Perancis Emmanuel Macron, mengatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa keputusan Trump sangat disesalkan.
Dilansir dari New York Times, Macron mengatakan, "Perancis dan Eropa berkomitmen pada solusi dua negara,".
Sementara itu, Kanselir Jerman Angela Merkel melalui juru bicaranya menuturkan bahwa pemerintahannya tidak mendukung posisi tersebut, karena status Yerusalem harus diselesaikan dalam kerangka solusi antar dua negara.
Lalu Perdana Menteru Italia Paolo Gentiloni menuliskan pendapatnya pada tweetnya, "Yerusalem merupakan kota suci dan unik di dunia, masa depannya akan didefinisikan dalam kerangkan proses perdamaian berdasarkan dua negara, Israel dan Palestina,".