TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengakui penyerapan anggaran 2017 belum maksimal.
Saat ditemui di Balai Kota, Monas, Jakarta Pusat, Sekretaris Daerah DKI, Saefullah mengatakan, target Pemprov DKI hingga akhir tahun mencapai 86 persen.
Meski diketahui menjelang 2 minggu akhir tahun, penyerapan anggaran masih berkisar di angka 69 persen.
"Nanti akhir tahun diprediksi kita akan 86 persen," ucap Saefullah, Senin (18/12/2017).
Menurut Saefullah, alasan Pemprov DKI tak maksimal menyerap anggaran sampai 100 persen adalah pertama adalah effisiensi hasil lelang dan banyaknya pekerjaan yang belum selesai.
Baca: Ridwan Kamil Tak Konsisten, Alasan Golkar Cabut Dukungan
"Pertama efisiensi hasil lelang, kedua banyak pekerjaan yang tidak selesai. Khususnya untuk rusun, di Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, serta beberapa kantor kelurahan juga tidam selesai, jadi sekitar 86 persen," ungkap Saefullah.
Lebih lanjut, ujar Saefullah, penyerapan anggaran tahun ini nantinya akan lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya (2016).
"Iya lebih tinggi, tahun lalu itu 82 persen. 4-5 persen lah naiknya," ujar Saefullah.
Nantinya, Saefullah menegaskan, akan menggenjot capaian itu tetapi tetap memperhatikan aturan yang ada, dan tak menimbulkan kesan mengada-ada.
"Kita orientasinya tidak sampai sekian persen, yang jelas proyek yang betul-betul sudah aman. Jadi yang real tidak dipaksakan, karena sudah di penghujung tahun seperti ini. Jangan sampai nanti kesannya mengada-ada. Nanti di akhir tahun, di 31 Desember baru kelihatan," ujar Saefullah.