News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sistem Pengamanan Ketat Diskotek MG Buat Petugas Sulit Deteksi Laboratorium Narkoba

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Arman Depari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Laboratorium Narkoba di Diskotek MG Internasional, Tubagus Angke, Jakarta Barat, telah beroperasi selama dua tahun.

Diskotek MG telah berdiri sejak 2007. Dua tahun belakangan, salah satu lantai di diskotek itu, digunakan sebagai tempat laboratorium pembuatan narkotika dan obat-obatan jenis cairan mengandung Methylene Dioxy Amphetamine (MDA) atau bahan dasar ekstasi.

Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional Inspektur Jenderal Arman Depari menuturkan alasan aparat baru dapat mengungkap kasus peredaran, sekaligus tempat pembuatan narkoba.

"Kenapa ini, sulit dideteksi petugas, karena mereka membentuk pengamanan rapi," ujar Arman di Gedung BNN, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (21/12/2017).

Lokasi Diskotek MG dikelilingi pagar tinggi, kurang lebih 2 meter. Seluruh bangunan yang di dalam tertutup. Hanya ada satu jalan keluar-masuk, dan dijaga oleh beberapa petugas.

"Petugas merupakan keluarga pemilik Diskotek MG. Dengan situasi itu, kita bisa bayangkan oetugas susah menembus ke dalam," ujar Arman.

Pengunjung diskotek yang ingin masuk ke dalam dikenakan biaya Rp 150 ribu per orang.

Pemeriksaan ketat juga harus dilalui pada pengunjung. Tidak boleh menggunakan sandal, seluruh bawaan seperti tas, dompet, dan jaket harus dititipkan kepada pihak diskotek.

"Yang ingin masuk tidak menggunakan sepatu maka harus sewa Rp 50 ribu. Barang bawaan dititipkan ke security. Dikenakan biaya Rp 20-50 ribu," ujar Arman.

Tak semua pengunjung dapat membeli narkoba jenis cairan di dalam botol air mineral berukuran sedang seharga Rp 400 ribu.

Mereka harus lah terdaftar sebagai member atau anggota resmi Diskotek MG.

"Bayar Rp 600 ribu untuk menjadi member. Itu pun harus melalui seleksi yang ketat," ujar Arman. "Betapa rumitnya, betapa mereka ini mempersiapkan pengamanan yang berlapis-lapis," katanya.

Tak berhenti di situ. Ada sandi-sandi khusus untuk memesan cairan mengandung narkoba tersebut, "Ada sandi seperti Aqua bergetar, Aqua setan, atau vitamin," ujar Arman.

Sebelumnya, sebanyak 55 personel tim gabungan BNN melakukan penggerebekan di Diskotek MG pada Minggu (17/12/2017) sekitar pukul 02.30 WIB.

Hasilnya, 120 pengunjung positif mengkonsumsi narkoba. BNN juga mendapati adanya aktivitas laboratorium pembuatan narkoba jenis cairan.

Dalam kasus ini, penyidik BNN telah menetapkan enam orang sebagai tersangka dalam kasus ini, yaitu FD 40 tahun berperan sebagai kapten, DW (40) sebagai penghubung, WA (43) berperan sebagai pengawas, FER (23) penyedia narkoba, MK (45) sebagai pengantar, dan AW koordinator lapangan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini