Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menanggapi banyaknya permintaan untuk merelokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) depan Stasiun Tanah Abang, ke Blok G Pasar Tanah Abang, Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno angkat bicara.
Ia menjelaskan, Pemerintah Provinsi DKI hanya berusaha untuk menata kesemrawutan kawasan niaga tersebut.
Hal tersebut karena menurutnya, jika saat ini PKL dipindahkan ke Blok G, tentunya tidak mungkin karena dalam waktu 3 minggu ke depan blok tersebut akan direvitalisasi.
"Nah ini kan banyak yang bilang 'kenapa nggak dibalikin ke Blok G?', loh kami tata (PKL) ini, karena sudah tahu Blok G ini bisa dirobohkan dalam hitungan minggu," ujar Sandiaga di Jakarta Smart City, Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (29/12/2017).
Politisi Gerindra tersebut menambahkan, blok tersebut memang akan dirubuhkan untuk kemudian diperbaiki.
Namun tentunya itu bisa dilakukan jika PD Pasar Jaya telah mendapatkan lahan sebagai tempat relokasi para pedagang yang ada di Blok G.
Karena itu, Pemerintah Provinsi DKI juga mengizinkan PKL yang sebelumnya berdagang di trotoar Pasar Tanah Abang, untuk menempati jalur depan Stasiun.
Lantaran rencana revitalisasi blok G yang menyisakan sedikit waktu.
Sebelumnya sejumlah pihak 'keberatan' atas kebijakan Pemprov DKI yang mengizinkan PKL membuka lapak di jalur depan Stasiun Tanah Abang yang berimbas pada sejumlah aspek.
Baca: Temui Setya Novanto di Rutan, KPK Wajibkan Pengacara Buka Sepatu dan Kaus Kaki
Baca: Bareskrim Tangkap Pemilik Media Online di Medan Atas Tuduhan Memfitnah PDI-P
Mulai dari turunnya omzet pedagang Blok G lantaran sepi pembeli, kekesalan dari para pengguna jalan yang harus memutar kendaraan pribadinya untuk mencapai Pasar Tanah Abang, hingga Dirlantas Polda Metro yang tidak setuju PKL berdagang menggunakan jalan raya.
Perlu diketahui, terhitung 22 Desember 2017, Pemprov DKI telah mengizinkan PKL Tanah Abang berjualan di jalur depan Stasiun.
Jalur tersebut dibagi dua, yakni lajur depan stasiun diperuntukkan khusus bus Transjakarta Explorer yang memiliki fungsi membawa masyarakat yang ingin mengunjungi atau berbelanja di pasar tersebut.
Sedangkan lajur disebelahnya, digunakan sebagai sarana PKL dalam membuka lapak mereka.