TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede menyebut kebijakan penataan kawasan Tanah Abang selama dua minggu itu tidak memberikan dampak kerugian pada PKL maupun Opang (Ojek Pangkalan).
Mangara mengatakan Satpol PP yang bertugas menertibkan para pedagang kian hari kian berkawan dekat dengan PKL dan mulai dapat ditertibkan.
"Kepuasan teman-teman saya yang selalu bertugas dari satpol yang sebelumnya tiap hari tegang-tegangan, berantem dengan PKL, diludahi karena ditertibkan. Sekarang PKL dan satpol bisa bersahabat," ujar Mangara pada Jumat (5/1/2017) malam.
Selanjutnya, Mangara mengklaim, sejak diterapkan aturan itu, tidak lagi ditemui perlawanan dari pihak yang selama ini dirugikan, misalkan PKL, angkot, maupun Ojek Pangkalan.
"Menurut hemat saya, seluruh stakeholder di sana, tidak ada resistensi, gak ada yang protes. Kalau misalnya ojek pangkalan saja merasa jadi sulit penumpang sudah pasti demo luar biasa. Kalau misal angkutan umum merasa rejeki sulit, pasti demo. Kalau saja toko-toko juga protes pasti mereka sudah sampaikan," kata Mangara.
Baca: Fadli Zon: Kebijakan Anies-Sandi di Tanah Abang On the Right Track, Memihak Rakyat Kecil
Sampai kini, Mangara memastikan belum menerima protes dalam keseharian rekayasa lalu lintas yang telah berlangsung dua minggu itu.
"Sampai sekarang saya belum menerima protes yang kesehariannya di Tanah Abang. Semua tidak ada yang merasa dirugikan dengan kebijakan ini (penataan kawasan Tanah Abang)," ujar Mangara di ruang Jakarta Smart City, Balai Kota DKI, jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.