TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Pemkot Depok mendapatkan kritik akibat marak komunitas kaum gay di media sosial yang mengaku berdomisili atau bermarkas di kota tersebut.
Pemkot Depok diminta turun tangan dan menutup sejumlah akun komunitas gay yang mengaku berasal dari Depok tersebut.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Depok Sidik Mulyono menuturkan, ibarat dua sisi mata uang, maka teknologi bisa digunakan untuk hal yang positif maupun negatif.
Baca: Prabowo Beri Waktu Sebulan Anggota KPK DKI Lepas Jabatan Komisaris Utama BUMD
"Dengan teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang sangat pesat dan canggih saat ini, semua orang bisa berkomunikasi tanpa dibatasi oleh jarak, ruang, maupun waktu," kata Sidik kepada wartawan, Rabu (10/1/2018).
Begitu juga, katanya, dengan apa yang dilakukan kaum gay dengan membuat grup atau komunitas mereka di media sosial.
"Seperti halnya para gay yang saat ini marak melakukan chatting melalui media online di berbagai tempat, khususnya di Kota Depok. Mereka bisa berada di mana saja dengan menggunakan perangkat apa saja untuk saling terkoneksi dan berkomunikasi," tuturnya.
Baca: Penjual Miras di Puncak Gunakan Modus Baru Setelah Sering Dirazia, Begini Caranya
"Dan karena internet merupakan jaringan global di seluruh dunia, maka Diskominfo Kota Depok tidak memiliki wewenang untuk melarang mereka para gay untuk bercakap-cakap dan melakukan komunikasi melalui media sosial," papar Sidik.
Namun, untuk menanggulangi hal ini, tambah Sidik, Pemkot Depok akan turut mendukung tindakan pencegahan agar para remaja terhindar dari aktifitas gay.
"Sebab mereka ini adalah generasi penerus bangsa," ujar Sidik (Budi Sam Law Malau)
Artikel ini telah tayang di Warta Kota dengan judul: Grup Gay Depok Marak di Medsos, Ini Kata Kadiskominfo