Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Rangga Baskoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Guna memberantas pungli yang dilakukan oleh Pak Ogah atau Juru Parkir, pihak pengelola kawasan GBK akan menerapkan konsep parkir cashless dan manless yang akan diterapkan pada bulan Maret mendatang.
Direktur Utama Pusat Pengelolaan Kawasan (PPK) GBK, Winarto menyatakan tidak ada lagi transaksi berbentuk uang fisik terkait pembayaran parkir di seluruh area GBK.
"Ini sedang kami dorong teknologinya. Nantinya enggak ada orang yang ngawasin kalau mau parkir, manless. Lalu transaksinya pakai kartu, tinggal tapping di pintu keluar, cashless," ujar Winarto saat dikonfirmasi, Minggu (14/1/2018).
Keseriusan pihaknya untuk memberantas pungli di area GBK juga dilakukan dengan cara membangun gedung parkir yang memiliki 3 lantai area Parkir Timur.
Selain itu, pihaknya juga akan menerapkan sistem derek mobil bagi pengendara yang sembarangan memarkirkan kendaraannya.
Baca: Para Pemenang Kontes CustoMAXI Yamaha Putaran 5 Bali
"Kami ingin serius membenahi parkir liar. Akan kami derek kalau ada yang memarkir kendaraannya enggak di kantung parkir, dendanya Rp 500.000," ungkapnya.
Untuk mendukung mobilisasi pengunjung, area GBK juga akan dirancang terkoneksi 360 derajat, dalam arti pengunjung tak perlu lagi keluar area apabila salah memasuki pintu.
"Misalnya mau ke SU GBK dari JCC, dulu kan harus keluar area, nanti gak perlu lagi karena akan ada akses jalan 360 derajat. Bisa berkeliling di dalam area GBK," kata Winarto.
Kemudian, apabila lokasi tujuan dirasa cukup jauh dari area kantung parkir, akan disediakan shuttle bus yang bisa digunakan untuk berkeliling area GBK secara gratis.
"Kami paham kalau enggak semua tempat tujuan itu dekat dari kantung parkir. Karena itu kami sediakan nantinya ada shuttle bus. Teknisnya masih kami bahas terus. Kalau parkir manless dan cashless bulan Maret sudah siap. Tapi kalau keselurahan konsep, mungkin baru bisa full setelah Asian Games," tuturnya.