TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA-- Ketua Real Estate Indonesia (REI) DKI Jakarta, Amran Nukman mempertanyakan konsep program DP Nol Rupiah yang diusung Pemerintah Anies-Sandi.
Arman mengatakan masih terdapat beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki Pemprov DKI Jakarta agar sukses menjalankan program DP 0 rupiah.
Baca: Peradi Nilai Kasus Fredrich Yunadi Sangat Kecil Dibanding Kasus E-KTP
"Lahannya sendiri di mana? Apa dari pemerintah yang berdiri di atas HPL (Hak Pengelolaan Lahan) bisa dijual? Kemudian tadi perizinan, tentu harus ada terobosan kalau mau ini bisa sukses. Tentu ada peran dari bapak (Sandiaga) dan jajaran karena perizinan ada di tangan Pemprov DKI," ungkap Amran di Balaikota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (18/1/2018).
Pada akhirnya, ujar Arman, warga kecewa karena mengira program DP 0 rupiah adalah cicilan rumah cuma-cuma alias gratis.
"Jadi, di pikiran yang hadir ini kan DP 0 rupiah, tetapi dikiranya Pemprov DKI bagi-bagi rumah gratis, kan, enggak mungkin, enggak ada duitnya," imbuhnya.
Baca: Umat Kristiani Harus Ikut Memilih dalam Pilkada Serentak 2018
Lebih lanjut, meski Pemprov telah mengatakan skema kredit akan dijalankan pada program itu, bagi Amran hal itu belum bisa secara jelas dimengerti.
"Apa mau DP ini dimasukkan ke cicilan atau cicilannya bertahap, makanya tinggal skema DP 0 rupiah ini diformulasikan supaya satu bahasa ke masyarakat," ujar Amran.
Diketahui, pada Kamis pagi tadi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta resmi memulai pembangunan hunian vertikal pada program rumah DP 0 di Pondok Kelapa, Jakarta Timur.
Peresmian itu langsung dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.