TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kadiv Propam Polri Irjen Martuani Sormin mengatakan bahwa Briptu AR yang melakukan penembakan terhadap kader Gerindra, F tidak dalam bertugas pada saat kejadian.
Imbas penembakan tersebut, korban F tewas lantaran peluru yang bersarang di dadanya.
"Saya pikir itu pribadi, dia juga sama calon istrinya. Bukan dalam rangka penugasan, itu urusan pribadi," kata Martuani di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta, Kamis (25/1/2018).
Karenanya, ia menegaskan, persoalan penembakan yang dilakukan Briptu AR dengan kader Gerindra tersebut bukanlah masalah institusi.
Baca: Enam Perempuan Penghibur Terjaring Polisi Saat Razia Narkoba di Tamansari
"Perlu saya tegaskan itu bukan masalah Brimob sama Gerindra, tapi itu masalah pribadi," ucap dia.
Soal kepemilikan senjata, Martuani tegas menyebut bahwa mantan ajudan Irjen Murad Ismail saat menjabat Komandan Korps (Dankor) Brimob Polri itu punya izin.
"Setiap orang yang memiliki senjata, dilengkapi surat dinas, itu pasti dia melekat. Khususnya senjata api genggam, dengan izin yang dia miliki pasti dia bawa. Dia memiliki izin," kata dia.
Martuani juga tak bisa menjawab sanksi apa yang akan dijatuhkan ke Briptu AR. Ia beralasan, pemeriksaan belum bisa dilakukan lantaran Briptu AR masih menjalani perawatan di Rumah Sakit.
"Ini kan sampai sekarang yang bersangkutan masih dirawat, sakit. Kita masih koordinasi dengan bidan Propam Brimob untuk pemeriksaan internal. Tapi orangnya kan belum bisa bicara," kata dia.
"Dia (Briptu AR) kan juga luka dikeroyok orang-orang itu (rekan korban F)," tambahnya.
Insiden penembakan itu terjadi ketika korban bersama rekan-rekannya terlibat keributan dengan AR di area parkir Lips Club Bogor, Sabtu dini hari.
Informasi yang didapat, keributan antara keduanya dipicu persoalan saling tidak mau mengalah saat berada di lokasi parkir diskotek itu.
Saat itu, korban yang mengendarai mobil hendak masuk ke dalam untuk memarkirkan kendaraannya. Kemudian, pada saat bersamaan, muncul AR bersama seorang teman perempuannya yang ingin keluar dari area parkir.
Karena sama-sama tidak mau mengalah, mereka terlibat cekcok mulut. Korban bersama sejumlah temannya yang turun dari dalam mobil langsung menghampiri AR.
Merasa terdesak, AR pun mengeluarkan senjata api. Terjadi saling rebutan senjata di antara mereka.
Kemudian, terdengar suara letusan senjata api yang mengenai dada korban. Melihat korban terluka, teman-teman yang lainnya langsung mengeroyok AR.
Berita ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul: Penembakan Kader Gerindra, Propam Sebut Briptu AR Sedang Tak Bertugas