Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Theo Yonathan Simon Laturiuw
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tukang becak di Jakarta siap mengadang pengayuh becak dari luar kota yang masuk ke Jakarta.
Hal itu disampaikan sejumlah perkumpulan pengayuh becak Jakarta saat rapat bersama di Dinas Perhubungan DKI, Jumat (26/1/2018).
Kepala Dinas Perhubungan DKI, Andri Yansyah, mengatakan, rencana penambahan jumlah becak justru diprotes komunitas becak di Jakarta.
Baca: Dirut Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno Belum Tahu Soal Retakan Akibat Gempa
Baca: Alasan Fraksi PAN DPR RI Desak RUU Perlindungan Data Pribadi Masuk Prolegnas 2018
"Mereka justru tak mau ada penambahan becak. Sebab penambahan becak justru akan mengurangi pendapatan mereka. Tadi mereka bilang sekarang saja sudah sulit karena bersaing dengan ojek online," ujar Andri ketika dihubungi Wartakotalive.com, Jumat (26/1/2018) malam.
Makanya, kata Andri, Dishub DKI dan jaringan rakyat miskin kota (JRMK) akan menggandeng komunitas becak untuk mendata kembali jumlah pengayuh becak di Jakarta.
"Terakhir kan JRMK kasih data bahwa ada 314 pengayuh becak. Nah nanti akan kita inventarisir lagi jumlahnya," ucap Andri.
Baca: Satpol PP Mulai Data Becak di Muara Angke
Baca: Komisi Kejaksaan Ingatkan Jaksa Tahan Diri Lakukan Proses Hukum Terhadap Calon Kepala Daerah
Andri mengatakan, isu utama terkait operasionalisasi kembali becak di Jakarta kini baru seputar pendataan mana pengayuh becak lama dan baru, serta mana yang benar-benar warga Jakarta.
"Komunitas becak perlu kami gandeng karena anggota-anggotanya tahu betul mana orang lama dan orang baru," kata Andri.
Sehingga urusan lokasi penempatan becak maupun seragam belum dibicarakan.
"Itu nanti dulu. Sekarang kami mau data dulu dan kunci datanya agar tak ada penambahan lagi," ucap Andri.
Berita ini sudah dimuat di wartakotalive.com dengan judul: Tukang Becak Jakarta Siap Adang Becak Pendatang