Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para penarik becak yang beroperasi di kawasan Bandengan, Pekojan, Jakarta Utara menanggapi ucapan Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno terkait 'pelatihan genjot becak'.
Mereka mengaku tidak mengetahui apa yang disampaikan Sandiaga.
Menurut mereka, mengemudikan becak hanya perlu digowes, tidak perlu ada pelatihan apapun.
Baca: Pimpinan Ponpes Al Hidayah Dianiaya Sampai Bersombah Darah Saat Santri Sedang Lakukan Ini
Suntama, seorang penarik becak yang menjalani profesinya sejak 1997 itu mengaku dirinya hanya perlu menggowes pedal saja.
Sejak dulu dirinya tidak mendapatkan pelatihan apapun.
"Gowes ya gowes aja, nggak ada pelatihan, dari dulu ya kayak gitu, alhamdulillah penumpang juga nggak ada yang kecewa ya," ujar Suntama, saat ditemui Tribunnews, Sabtu (27/1/2018).
Baca: Akibat Boros, Uang yang Dimiliki Kim Jong Un Dikabarkan Semakin Menipis
Begitu pula dengan Ali, pria yang telah tujuh tahun menggeluti profesinya sebagai penarik becak setelah banting stir dari profesi terdahulu, pedagang kaki lima.
"Nggak pernah latihan saya, ya gowes aja kayak biasa, gowes, ngerem, gitu aja, kalau ada tanjakan dan lagi bawa penumpang ya saya turun dulu buat dorong," kata Ali.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno berencana membuat pelatihan untuk para penarik becak di ibukota.
Satu diantaranya yakni pelatihan standar pelayanan melalui cara genjot yang bagus.
"Mungkin salah satunya adalag (pelatihan) standar pelayanan, olahraga, bagaimana cara genjot yang bagus," kata Sandiaga, di Kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI, Jakarta Selatan, Jumat (26/1/2018).