Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta Shafruhan Sinungan mengatakan ada ancaman terhadap para supir angkutan umum untuk melakukan aksi demo.
Hal tersebut ia dapatkan dari laporan supit angkutan umum, sepekan lalu sebelum demo tersebut terjadi.
Dirinya mengatakan, ini bukan ranahnya untuk mengatasi hal tersebut. Namun dirinya mengaku sudah menghubungi pihak berwajib.
"Ini kan yang digerakkan para sopir. Mereka merasa dapat tekanan, diancam harus ikut. Kita kan undang sopir, dia (supir angkot) merasa diancam," ucap Shafruhan Sinungan saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (30/1/2018).
"Kalau kita (Organda) tidak bisa masuk wilayah itu, kami sudah sampaikan ke penegak hukum," tambahnya.
Ratusan supir angkutan umum berdemo di depan Balai Kota DKI Jakarta pekan lalu.
Tuntutan mereka adalah untuk dibuka kembali Jalan Jati Baru, Tanah Abang karna merasa penghasilannya menurun drastis.
Baca: Fadli Zon Sebut Jokowi Lakukan Pencitraan di Afghanistan
Baca: Biasa Naik Kereta? Ada Kopi Gratis di 13 Stasiun Ini dengan Belasan Jenis Kopi Nusantara
Shafruhan mengatakan kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta dalam rapatnya dirinya dan Organda akan berusaha membenahi masalah di Tanah Abang.
Akan tetapi dirinya menegaskan Organda bukanlah Organisasi Politik, sehingga tidak dapat mencampuri masalah politik.
"Tadi kita sampaikan ke Pak Wakil Gubernur bahwa kita akan coba clearkan di Tanah Abang, tapi ada kelompok yang kita juga tidak tahu. Organda bukan partai politik, Organda adalah organisasi profesional, kita tidak masuk ke wilayah politik," jelas Shafruhan.