Laporan Wartawan TribunNews.com, Yanuar Nurcholis Majid
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN - Perasaan trauma dirasakan Sarinah salah satu korban selamat dari kecelakaan maut bus pariwisata Premium Passion di tanjakan Emen, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (10/2/2018).
Sarinah yang merupakan anggota Koperasi Simpan Pinjam Permata Ciputat, menceritakan bahwa jika polisi dan ambulance cepat datang banyak korban yang bisa diselamatkan.
"Jadi kalau polisi dan ambulans datang cepat, banyak yang bisa diselamatkan di sana," ujar Sarinah, Minggu (11/2/2018).
Sarinah yang saat kejadian berada di bus rombongan nomor tiga, menggambarkan bus yang mengalami kecelakaan dalam keadaan terbalik dan banyak penumpang yang saling tertimpa badan penumpang lain
"Pas kecelakaan bus rombongan nomor 3 duluan yang liat bus yang kecelakaan, waktu itu bus udah kebalik dan pada ketiban korbannya," ujar Sarinah.
Baca: Belum Tentu Merapat Ke Jokowi, Pengamat Ini Bilang, Manuver Cak Imin Tunjukkan Sikap Main Dua Kaki
Baca: Fakta Baru Laka Maut di Tanjakan Emen: Sopir Sempat Keluhkan Rem Bus
Sarinah menjelaskan bus harus membantik stir ke kiri, agar menghindari jurang yang berada di sisi kanan jalan.
"Jadi bus harus bantik stir ke kiri untuk hindarin jurang di kanan nya, kalo jatuhnya ke kanan mungkin beda cerita," ujar Sarinah.
Ia juga harus menolong para korban yang masih selamat untuk mendapat pertolongan. "Pas tahu itu mobil rombongan kita, saya langsung bantu, terutama yang anak-anak supaya selamat," jelas Sarinah.
Melihat kecelakaan yang memakan banyak korban buat Sarinah kini mengalami trauma. "Saya sekarang trauman mau kemana-mana jadi ngeri," kata Sarinah.