Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kakak ipar korban laka maut di tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat, Risno HS menceritakan bahwa tanggal 19 Januari 2018 lalu adalah hari terakhir ia bertemu Siti Mulyanah yang wafat pada Sabtu (10/2/2018) .
Di kali terakhir ia bertemu dengan adik iparnya itu, Mulyanah sempat mengajak keluarga besarnya yabg tengah ada hajatan untuk berkumpul di rumahnya.
Bamun menurut Risno, anehnya Mulyanah tidak memberi tahu tujuan ia mengajak kumpul-kumpul di rumahnya.
"Ya kumpul-kumpul aja," kaya Risno mengulang kata-kata Mulyanah.
Risno juga sempat menangkap keanehan lain dari sikap Mulyanah.
Ia mengungkapkan bahwa ketika itu Mulyanah tampak lebih pendiam dan tidak banyak bicara.
Padahal, sejauh ia mengenal Mulyanah, adik iparnya itu adalah sosok yang periang dan ramah.
Mengingat bahwa Mulyanah aktif di masyarakat dan mengajar di sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
"Biasanya ceria, ramah, dua juga aktif di PKK, ngajar juga di PAUD," kata Risno di depan ruang IGD RSU Tangsel pada Minggu (11/2/2018)
Ia tidak menyangka, ajakan Mulyanah untuk kumpul di rumahnya adalah firasat kepergiannya untuk selama-lamanya.
Baca: Jelang Imlek, Harga Bandeng Dijual dengan Harga Fantastis! Lihat Ukurannya, Jumbo Lo
Namun ia masih bisa bersyukur, bahwa adik kandungnya, Supriyono yang juga ikut dalam rombongan bis yang kecelakaan maut di tanjakan emen itu masih hidup meski mebgalami payah tulang kaki dan sakit punggung.
Ia tidak menyangka Supriyono ikut dalam rombongan piknik Koperasi Simpan Pinjam Pratama Pamulang itu.