News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Peredaran Narkoba

Kepala BNNP DKI: Narkoba Paling Mahal di Dunia Ada di Indonesia

Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala BNNP Jakarta, Johnypol L saat berbicara di depan 50 pengelola tempat hiburan malam (THM) di Gedung Nyi Ageng Serang, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (14/2/2018).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jakarta Johnypol Latupeirisa menyebut Indonesia kini menjadi pasar paling menjanjikan dalam perdagangan narkoba internasional.

Satu buktinya bisa dilihat dari penyitaan narkoba jenis sabu-sabu seberat 1 ton yang dilakukan TNI AL Indonesia di Batam beberapa waktu lalu.

Baca: Begini Keadaan Lokasi Pembunuhan Keluarga Mantan Istri di Bogor Jelang Malam

Johny menyebut harga narkoba yang menjanjikan di Indonesia menjadikan nusantara menjadi satu tujuan perdagangan narkoba internasional.

“Saya pernah didatangi konsulat Taiwan dan menanyakan berapa harga sabu-sabu di sana, beliau jawab sekitar Rp 200 ribu per gram kalau dikonversi menjadi rupiah, kalau dari pemasoknya di Cina harganya pasti di bawah itu.”

“Tetapi ketika sampai Indonesia harganya 1/4 gram saja bisa sekitar Rp 200 ribu - Rp 400 ribu atau dengan kata lain sekitar Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta per gram. Hebatnya lagi orang Indonesia tak pernah tanya harga tapi selalu tanya ada barangnya atau tidak,” ujar Johny saat ditemui di kantornya di Gedung Nyi Ageng Serang, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (14/2/2018).

Baca: Pembunuh Anak dan Istrinya di Brebes Ngamuk di Sel Tahanan, Kini Diisolasi

Johny mengatakan hal serupa juga pernah disampaikan Ketua BNN Pusat Komjen Pol Budi Waseso.

Bahkan Budi Waseso atau Buwas pernah mengatakan dilihat dari angka yang terungkap ada 3-4 ton narkoba yang masuk Indonesia.

Baca: Sederet Fakta di Balik Pembunuhan Berlatar Belakang Asmara Terhadap Keluarga Mantan Istri di Bogor

“Bahkan perwakilan dari Cina mengatakan narkoba yang menuju ke Indonesia dari Cina saja bisa mencapai 250 ton per tahun. Angka prevalensi di Indonesia mencapai 4,2 juta orang, itu yang terungkap, belum yang di bawahnya.”

“Kalau dibiarkan bonus demografi Indonesia tahun 2020-2030 dan harapan mencapai Indonesia Emas tahun 2045 akan sia-sia,” katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini