Laporan Reporter Warta Kota, Panji Baskhara Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polsek Metro Tamansari, Jakarta Barat, Rabu (21/2/2018) pagi menggelar rekonstruksi kasus pembacokan karyawati toko aksesoris ponsel bernama Martha (39), yang dilakukan oleh pelanggannya sendiri, Suwarno (35).
Tragedi pembacokan terjadi pada Sabtu (21/1/2018) lalu dan tadi pagi diperagakan sebanyak 15 adegan tepat di sebuah toko aksesoris handphone, di Lantai 1 Lokasari Square Blok A No 20-21, Tamansari, Jakarta Barat.
Kejadian pembacokan ini dilatarbelakangi soal kekesalan Suwarno terhadap pemilik toko atas nama Susiana Gautama. Tersangka Suwarno kesal lantaran case ponsel yang sudah dipesannya tidak kunjung dikirim pemilik toko.
Insiden pembacokan ini sempat viral di media sosial (medsos), dengan menampilkan sebuah rekaman Closed Circuit of Television (CCTV). Dalam rekaman itu, Suwarno mendatangi toko aksesoris handphone yang sedang ramai oleh kedatangan para pengunjung.
Suwarno secara gelap mata ayunkan golok ke arah etalase kaca hingga pecah. Tak hanya itu, dia pun juga merengsek masuk ke dalam toko aksesoris handphone itu dan mengejar pemilik toko tersebut ke arah dalam.
Suasana di toko itu berubah tegang. Tak hanya pengunjung, pemilik toko dan karyawan lain itu turut berupaya berlari melindungi diri. Suwarno masuk ke dalam toko, dan hendak membacok Susiana yang sudah terpojok.
Beruntung, ayunan golok itu mengarah kepada Martha yang nekat melindungi tubuh Susiana. Tak hanya itu, bacokan Suwarno pun menimbukan luka dan pendarahan hebat di lengan kiri, serta di punggung kiri Martha.
Dalam rekonstruksi kali ini, suasana pun ketika itu kembali riuh. Caci maki hingga hujatan kata kotor membanjiri kedua telinga Suwarno.
Suwarno yang mengenakan baju narapidana di lokasi, hanya bisa tertunduk dan pasrah, ketika dibanjiri sahutan hujatan dari para pengunjung dengan sejumlah karyawan toko lainnya.
Baca: Pengacara Ahok Bawa Segepok Bukti Kisah Asmara Terlarang Vero dan Julianto Tio
Baca: Perusahaan di Guangzhou Sukses Ciptakan Taksi Terbang Otonom, Jarak Tempuh Hingga 15 Km
Beberapa karyawan di toko aksesoris handphone Susiana, dan karyawan toko lain di lokasi sesekali ada yang melempari Suwarno dengan case handphone.
"Elu mau casing handphone? Hah! Nih! Makan nih casing handphone!" ucap salah satu karyawan toko sembari melempari satu casing handphone ke arah pipi kanan Suwarno, ketika rekonstruksi tengah berlangsung.
Suasana rekonstruksi kaki itu diwarnai dengan emosi para karyawan lainnya yang di sekitaran toko aksesoris handphond milik Susiana. Saat itu, beberapa anggota polisi di lokasi mencoba menenangkan para karyawan yang merupakan teman-teman Martha.
Libatkan Anjing Pemilik Toko
Rekonstruksi berlangsung sekitar pukul 08.00 WIB ini, kembali terganggu dengan gongongan keras anjing ras terrier milik peliharan Susiana. Gonggongan anjing berbulu cokelat ini sempat menganggu jalannya rekonstruksi.
Saat Suwarno membacok Martha, anjing peliharaan bos Martha tersebut berada di lokasi kejadian.
Sesekali, anjing lucu yang berubah beringas ini tengah ditenangkan anggota polisi dan beberapa karyawati di toko aksesoris handphone yang kini menjadi saksi.
"Anjingnya memang didatangkan, agar kondisi saat kejadian pembacokan sama persis. Cuma anjing ini, terus-terusan menggonggong ke arah pelaku (Suwarno)," kata Kanit Reskrim Polsek Tamansari, Kompol Bintoro di lokasi rekonstruksi.
"Mungkin anjing ini teringat akan sosok pelaku yang saat kejadian itu akan melukai majikannya (Susiana) serta Martha. Di kejadian ini, Martha saat itu sudah melindungi Susiana dari amukan pelaku. Sehingga ayunan bacokan sajam (senjata tajam) milik si pelaku," lanjut Kompol Bintoro.
Sementara, Kapolsek Tamansari, AKBP Erick Frendriz mengatakan, jika rekonstruksi saat ini menghadirkan Suwarno sebagai tersangka dan juga beberapa saksi yang melihat kejadian tersebut di lokasi.
"Rekontruksi ini terdapat 15 adegan yang telah diperagakan. Di antaranya itu yang menunjukkan kedatangan, saat kejadian penganiayaan serta usai kejadian dilakukan penganiayaan tersebut dan tak ada temuan baru, hasil rekonstruksi ini akan kita pelajari lagi," jelas Erick.