TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mengenakan kemeja batik lengan pendek berwarna merah, seorang pria dikejar-kejar awak media di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Rabu (28/2/2018).
Pria ini dihadirkan kubu Basuki Tjahaja Purnama menjadi salah seorang saksi dalam sidang perceraian Ahok dengan istrinya Vernica Tan.
"Saya ditanya tadi apakah kenal dengan Pak Ahok, ya saya kenal. Saya stafnya," ujar Natanael Ompusunggu seperti yang dilansir dari Kompas.com.
Siapa sebenarnya Natanael?
Nael begitu akrab disapa.
Pria ini selalu dekat dan menempel saat Ahok bekerja menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Apalagi saat Ahok selalu menerima puluhan warga yang mengadukan berbagai masalah, sebelum ia masuk ke kantornya, setiap hari.
Baca: Hari Ini Terakhir Registrasi Ulang Kartu SIM! Simak Cara Cek Status Keberhasilannya
Nael diketahui sudah mendampingi Ahok sudah sekitar 20 tahn lalu.
Saat itu Ahok menjabat sebagai Bupati Belitung Timur.
Bahkan hingga mendekam di penjara Rutan Mako Brimob Kelapa Dua Depok, Nael masih setia kepada Ahok.
Seorang siswi yang baru saja lulus dari salah satu SMA di Lamongan, Jawa Timur, mengirimkan surat untuk mantan Ahok yang ditahan di Mako Brimob, Depok.
Siswi tersebut sepertinya bercerita soal ijazahnya yang tertahan karena dia belum melunasi tunggakan-tunggakan uang sekolah.
Sebab, pria yang akrab disapa Ahok itu menanggapi suratnya dengan janji memberikan bantuan melalui staf pribadinya, Natanael Ompusunggu.
"Anak itu mungkin lihat di medsos soal Pak Ahok banyak bantu siswa tidak mampu untuk penebusan ijazah. Dia coba tulis surat ke Mako Brimob, ditanggepin sama Bapak. Pak Ahok balas surat anak itu dan disuruh hubungi saya, saya yang akan bantu urus ijazahnya," ujar Natanael kepada Kompas.com, Sabtu (30/12/2017).
Siswi tersebut benar-benar menghubungi Nael.
Nael pun baru percaya setelah siswi tersebut menunjukkan surat balasan dari Ahok yang memang mencantumkan nomornya.
Nael langsung menyuruh siswa itu untuk menghubungi pihak sekolah dan meminta rincian tagihannya.
Awalnya, kepala sekolah sempat tidak percaya bahwa siswi tersebut akan dibantu oleh Ahok.
Sampai akhirnya, kepala sekolah itu menghubungi Nael.
"Saya bilang ke kepseknya 'Oh benar saya mau bayar, mana nomor rekeningnya? Saya minta rinciannya deh Pak, mana rinciannya biar difoto sama si anak buat bukti saya juga ke Pak Ahok'," ujar Nael.
Baca : Kaki Bengkak, Abu Bakar Baasyir Cek Kesehatan di RSCM
Si kepala sekolah meminta Nael menunggu dan berjanji akan memberikan rincian dan rekening tata usaha sekolah.
Namun, satu jam kemudian, siswi itu yang menelepon Nael.
Siswi itu membawa kabar bahagia bahwa ijazahnya telah diberikan sebelum Nael melunasi tunggakannya.
"Kira-kira satu jam kemudian saya ditelepon sama ini anak. 'Pak sudah beres Pak, mereka udah kasih'. Ya sudah syukurlah, foto ijazah, cap tiga jari dan videonya dia kirim ke saya," ujar Nael.
Nael tidak tahu mengapa pihak kepala sekolah akhirnya memberikan ijazah itu begitu saja.
Padahal, Nael sudah berjanji untuk melunasi tunggakan siswa di Lamongan itu dari hasil penjualan buku.
Tonton juga:
Dalam kejadian ini, Nael merahasiakan nama dan sekolah siswa tersebut.
Menurut Nael, kebiasaan Ahok menebus ijazah anak-anak sekolah bukan hal yang istimewa.
Sampai sekarang, dia masih sering menebus ijazah itu meski Ahok berada di penjara.
Namun, biasanya dia hanya menebus ijazah anak-anak yang bersekolah di Jakarta saja.
Kejadian ini di luar kebiasaan karena siswa yang meminta bantuan itu berada di luar Jakarta.
"Pak Ahok masih punya waktu banyak lagi ya. Kalau di Jakarta sih masih oke-lah, tapi ini Lamongan. Kenal juga enggak, sekolahnya Lampongan di mananya juga enggak tahu, terus perintahnya ke saya lagi," ujar Nael.
Dampingi Sumarsono Saat Ahok Cuti Kampanye Pilkada
Natanael Oppusunggu, diminta untuk mendampingi Sumarsono yang menjabat sebagai Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, menggantikan Ahok yang cuti menjalani masa kampanye.
"Saya sudah janji sama Pak Ahok untuk menemani pelaksana tugas gubernur. Kasihan kan beliau masih baru," kata Natanael di Balai Kota, Jumat, 28 Oktober 2016.
Hari Sebelum Ahok Divonis 2 Tahun Penjara
Senin (8/5/2017), satu hari sebelum Ahok divonis 2 tahun penjara dan ditahan.
Nael mengaku tak pernah menduga Ahok bakal di vonis 2 tahun.
Hal ini terlihat dari cara mereka berdua berpisah.
"Biasanya Pak Ahok selalu meninggalkan pesan-pesan kalau ada sesuatu, misalnya kayak waktu itu mau non-aktif sebagai gubernur," ujar Nael di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (10/5/2017).
Nael mengatakan, Ahok selalu penuh persiapan. Saat akan non-aktif sebagai gubernur dulu, Ahok langsung meminta Nael menyiapkan segala sesuatu.
Misalnya seperti membereskan operasional sehari-hari. Namun, kemarin tidak ada pesan apapun yang disampaikan Ahok.
"Kalau dia tahu (akan dipenjara), pasti dia akan kasih pesan. Nael tolong urus ini, urus itu, tapi ini enggak ada," ujar Nael.
Penulis: Wahyu Aji