TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Polresta Bekasi menyiagakan pengawalan terhadap ulama, untuk mengantisipasi aksi kekerasan terhadap ulama seperti yang menimpa ustaz Abdul Rahman di wilayah Sawangan, Depok, Jawa Barat, Minggu (11/3/2018) lalu.
Kapolres Bekasi Kota Kombes Pol Indarto menerangkan, belum ditemukan aksi kekerasan terhadap ulama di wilayah Bekasi. Langkah antisipasi telah dilakukan dengan mengumpulkan para ulama.
"Kita cepat langsung kumpulkan ulama, pokoknya kalau ulama takut, minta tolong ke kita. Kita akan jaga," ujar Indarto di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (14/3/2018).
Baca: Indeks Prestasi 3 Hacker Surabaya di Atas 3, Begini Keseharian Mereka Saat Kuliah
Indarto mengatakan, para ulama di Bekasi telah mendengar adanya surat kaleng ancaman pembunuhan terhadap 10 ulama di Sukmajaya, Depok.
Namun, pihak kepolisian telah berkomunikasi dengan ulama. Polresta Bekasi mengajukan pengawalan terhadap ulama.
"Jadi mungkin atas dasar itu, mereka tidak terlalu cemas ya. Tiap hari ketemu sama kita. Kemarin juga pas deklarasi hoaks, kita juga kumpulkan ulama," ujar Indarto.
Baca: Lahir Tanpa Sistem Kekebalan Tubuh, Gadis 6 Tahun ini Tinggalkan Pesan Memilukan Sebelum Meninggal
Indarto menyebut, petugas memonitor kegiatan para ulama, sejauh ini belum ada permintaan dari ulama-ulama di Bekasi agar polisi melakukan pengamanan secara ketat.
"Mereka tidak merasa terancam sehingga tidak minta pengawalan," ujarnya.