Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sampah menumpuk di sepanjang Teluk Jakarta Kawasan Hutan Mangrove Ecomarine Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara secara bertahap mulai berkurang.
Sejumlah 400 petugas dikerahkan yang berasal dari tim gabungan dinas lingkungan hidup yang terdiri dari suku dinas (sudin) lingkungan hidup Kepulauan Seribu, sudin lingkungan hidup Jakarta Utara, UPK Badan Air Jakarta Utara, dan PPSU kecamatan Penjaringan.
Baca: Inilah 10 Makanan yang Terbukti Membantu Diet
Pada hari kedua, tim gabungan dinas lingkungan hidup mengangkut 19 ton sampah di tumpukan bervolume 1.500 meter kubik pada Sabtu (18/3/2018).
"Kemarin hingga sore 16 ton manual full. Hari ini tambahan 3 ton (manual) pagi mulai dari pukul 8-10 WIB," jelas Kepala Sudin DLH Kepulauan Seribu, Yusen Herdiman.
19 ton sampah tersebut dibawa menggunakan empat buah kapal fiber ke Pelabuhan Kali Adem Muara Angke.
Dari pelabuhan, tujuh buah truk sampah dikerahkan untuk membawa sampah tersebut ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang di Bekasi.
Sampah tersebut diangkut secara manual juga dengan bantuan alat berat. Satu alat berat pengangkut sampah dikirimkan oleh UPK Badan Air Jakarta Utara. Pengambilan sampah ditargetkan akan selesai dalam kurang lebih 1 minggu.
"Ya kalau pakai alat berat mungkin tidak lebih dari sepekan kalau dengan alat berat. Kalau sepekan sih bisa," terang Yusen.
Sejak sebulan terakhir, tumpukan sampah mencemari perairan kawasan Hutan Mangrove Ecomarine. Sampah ini datang akibat banjir rob dari angin barat dan pasang air laut yang cukup besar pada 13 Februari 2017 lalu. Ombak bersamaan dengan tumpukan sampah menghantam pembatas pohon magrove di kawasan tersebut.