TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Seorang saksi mata bernama Ribut (38) menceritakan, betapa brutalnya ulah pelaku peristiwa pengeroyokan terhadap anggota TNI AU pemilik lapak durian di Bekasi.
Peristiwa yang terjadi di Jalan Jati Kramat depan Giant, Kelurahan Jati Kramat Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Rabu malam (21/3/2018) itu, menurutnya seperti aksi tes ilmu.
"Saya lihat satu orang emang paling berani, ngacak-ngacak lapak durian paling depan, kayak tes ilmu dah," ujar Ribut kepada TribunJakarta.com, Jumat (23/3/3018).
Ribut yang saat kejadian berada di lokasi, melihat satu orang pelaku dengan sangat brutal mencoba merusak lapak durian dengan menggunakan bambu.
"Meja tempat durian ditebalikin, terus terpal lapak duriannya juga sempat dirusak pakai bambu," jelas Ribut.
Pria yang kesehariannya bekerja sebagai sekuriti perumahan dekat lokasi kejadian itu, menambahkan, ketika pemilik lapak yang juga anggota TNI AU datang, satu pelaku itu juga terlihat yang paling berani melawan.
Bahkan dia diketahui melempari anggota TNI menggunakan durian hingga melukai wajah korban.
Saat itu juga keributan tidak terhindari, bahkan anggota TNI AU sempat melakukan perlawanan.
"Sempat jatuh pas dipukul pemilik lapak durian, tapi dia bangun lagi ngelawan lagi, emang satu pelaku berani banget," ujar Ribut
Pelaku yang diketahui berjumlah 15 orang itu datang menggunakan sepeda motor, Ribut menggungkapkan, ketika situasi makin kacau, banyak rekan pemilik lapak durian yang juga datang ke lokasi.
Saat itu juga, para pelaku melarikan diri, namun akhirnya, satu pelaku yang diceritakan bertingkah paling berani itu bisa diamankan.
"Karena dia paling depankan, jadi pas temen-temennya kabur dia ketinggalan, ketangkeplah akhirnya," kata Ribut
Sebelumnya diberitakan, kasus pengeroyokan terhadap anggota TNI AU ini bermula, ketika sekelompok orang mangaku dari organisasi masyarakat (ormas) datang ke lapak durian milik Ade Septiyanto dan Hendrik Kereh.
Keduanya merupakan anggota TNI AU yang tinggal di Rusunawa Mabes TNI Jati Makmur Kecamatan Pondok Gede, Bekasi. Diketahui anggota TNI AU itu memiliki usaha sambilan yang baru dijalankan sekitar dua bulan.
Sekelompok orang itu memaksa meminta sembilan buah durian, namun sang pemilik menolak memberikan dengan alasan bisa rugi kalau memberikan durian dagangannya sebanyak itu.
Keributanpun tidak dapat dihindari, ketika para pelaku tersinggung lantaran pemilik lapak menolak memberikan durian, sampai akhrinya terjadilah pengeroyokan tersebut.
Penulis: Yusuf Bachtiar
Berita ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Saksi: Pelaku Penyerangan Lapak Durian Milik Anggota TNI AU di Bekasi Berlaku Sangat Brutal