News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perwakilan 300 Jemaah Jabodetabek Laporkan Abu Tours Travel ke Bareskrim Polri

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kantor Abu Tours & Travel di Jalan Mampang Prapatan Raya, Jakarta Selatan disegel oleh Direktorat Reskrimsus Polda Sulawesi Selatan, Senin (9/4/2018). Kantor ini merupakan salah satu aset yang disita terkait kasus dugaan penipuan atau penggelapan perjalanan umrah sekaligus pencucian uang. (Warta Kota/Alex Suban)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekira 20 orang korban penipuan Abu Tours Travel melaporkan travel milik Hamzah Mamba itu ke Bareskrim Polri, Kamis (12/4/2018).

"Jadi hari ini kami dari perwakilan jemaah di Jabodetabek, akan melakukan pelaporan ke Bareskrim terkait dengan penipuan yang dilakukan oleh Abu Tour," ujar Kristiawan, salah satu perwakilan, di Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (12/4/2018).

Ia mengatakan datang mewakili sekitar 300 jemaah Jabodetabek, korban penipuan yang mendaftar di beberapa cabang Abu Tours Travel.

Baca: Sebelum Menghilang, Seorang Dokter Pengidap Kanker Tuliskan Hal Menyayat Hati Kepada Orangtuanya

Meski demikian, jumlah sebenarnya dari korban di Jabodetabek pun belum diketahui secara pasti.

"Yang pasti sebagai suatu gambaran di suatu kantor cabang Abu Tours di Cinere itu pemberangkatan di bulan Januari-Februari saja itu lebih dari 2.600 jemaah," ungkapnya.

Kristiawan pun bercerita bahwa ia mendaftar pada Januari 2017, dan kesepakatan akan diberangkatkan awal Januari 2018. Ia juga mengaku sudah melunasi kewajibannya serta membayar asuransi ke pihak Abu Tours dengan paket seharga Rp 19.500.000.

Namun, lantaran mengalami penundaan dua kali, banyak korban yang berusaha menghubungi Abu Tours hingga Hamzah sendiri.

"Kita juga cukup proaktif untuk menghubungi Abu Tours, sampai kita hubungi langsung pak Hamzah itu ya. Tapi nggak pernah ada solusi," kata Kristiawan.

"Kita juga minta mediasi sama Kementerian Agama tapi tetap saja nggak ada progres yang signifikan untuk jemaah mendapatkan haknya," tandasnya.

Lebih lanjut, pihaknya membawa bukti penipuan yakni berkas dari faktor kuitansi brosur dan kesepakatan untuk tanggal bulan pemberangkatan dengan Abu Tours ketika itu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini