TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anne, seorang pengemudi ojek daring, meminta maaf usai menghukum rekan seprofesinya, yang menolak ikut aksi unjuk rasa di gedung DPR/MPR RI.
Permintaan maafnya ia sampaikan melalui surat dan video, yang diunggah akun Instagram @newdramaojol.id, Selasa (24/4/2018).
Baca: SimPATI Indie Clothing Expo Turut Meriahkan IIMS 2018
Sebelumnya, ia disebutkan telah melakukan aksi persekusi dan sweeping terhadap para driver ojek online (ojol) yang masih beroperasi saat Demo 234.
Dalam video yang viral, seorang driver wanita disuruh squat jump, dan driver pria push up sambil menggendong paket yang ia antar.
Ibu Anne terlihat yang paling dominan dalam memarahi mereka.
Banyak warganet lantas dibuat geram dan menghujat dirinya.
Baca: 8 Seleb Ini Pernah Lakukan Percobaan Bunuh Diri tapi Gagal, Depresi & Stres Jadi Alasan!
Peristiwa itu terjadi saat para driver ojol tengah menggelar Demo 234, Senin (23/4/2018).
Dilansir Tribun-Video.com dari TribunJakarta.com, Senin (23/4/2018), dalam aksi unjuk rasa itu, pengemudi ojol se-Indonesia serentak mogok kerja.
Sementara itu, driver yang tetap nekat beroperasi akan disweep driver yang lain.
Aksi AKBAR 234 itu dilakukan para driver yang mengatasnamakan diri sebagai Gerakan Aksi Roda Dua Indonesia (Garda) NKRI di depan Gedung DPR-MPR RI, Senayan.
Mereka menuntut pemerintah untuk membuat pengakuan legal eksistensi, penetapan tarif standar Rp3-4 ribu/km, dan perlindungan hukum.
"Kami mohon Bapak Presiden RI, Ir.H. Joko Widodo dan Ketua DPR RI khususnya Komisi V bidang Perhubungan DPR RI, bersedia mewujudkan payung hukum yang di dalamnya memuat sekurang-kurangnya 3 (tiga) aspek mendasar," ujar Ari Koordinator Lapangan Tim Khusus Anti Begal (TEKAB), Senin (24/4/2018).
"Tapi dengan metode subsidi dari perusahaan aplikasi, agar tarif bagi penumpang tetap murah dan terjangkau," ujarnya.
Simak video di atas.(Tribun-Video.com/Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana)