TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Seiring keinginan Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Sandiaga Uno agar Aplikasi Jakarta Sehat (AJS) segera diluncurkan. Ambulans Gawat Darurat Dinas Kesehatan (AGD Dinkes) DKI Jakarta pun akan terintegrasi dengan sistem AJS.
Kepala unit AGD Dinkes DKI Jakarta, Erizon Safari mengatakan menyambut baik keinginan Wagub DKI Jakarta itu. Selain itu, ambulans terintegrasi dalam AJS ini merupakan alternatif menghubungi AGD yang selama ini terdapat hambatan birokrasi.
“Intinya saya sangat berharap ini menjadi salah satu solusi dari sulitnya menghubungi kami (call center 112 atau 119). Ini alternatif mereka (warga Jakarta) menghubungi kami,” kata Erizon dalam keterangan persnya di Jakarta (30/4/2018).
Namun Erizon juga mengatakan warga Jakarta jangan salah persepsi. Warga Jakarta harus memahami keterbatasan AGD Dinkes DKI Jakarta terkait armada ambulans dan sumber daya manusia.
“New York yang sama seperti Jakarta ambulansnya (pemerintah) sebanyak 600 bekerjasama dengan 230 ambulans swasta jadi 830 ambulans di New York. Tapi di Jakarta ambulansnya hanya ada 50,” kata Erizon.
“Petugas paramedik juga harus disiapkan. Sekarang yang diterjunkan para perawat. Di sini (Indonesia) belum ada akademik paramedik,” lanjutnya.
Sementara itu di kesempatan lain, Chief Tim AJS, Budi Setyanto mengatakan dengan bekerja samanya AGD Dinkes DKI Jakarta dengan Tim AJS maka optimis AJS bisa diluncurkan saat pembukaan Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2018.
“Alhamdulillah AGD Dinkes DKI Jakarta bisa berkolaborasi dengan kami. Kami segera bridging sistem AGD dengan AJS. Saat PRJ nanti, insyaallah aman (launching),” kata Budi.