TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - 25 jamaah asal DKI Jakarta yang sebelumnya jadi korban travel nakal, diberangkatkan umroh ke Tanah Suci oleh Sedulur Jokowi.
Rombongan dipimpin langsung Ketua Umum Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (Ketum DPP) Sedulur Jokowi, Prof Paiman Raharjo.
"Memberangkatkan umroh ke-25 jamaah tersebut merupakan wujud nyata dari program DPP Sedulur Jokowi. Sebab, awalnya kami prihatinan, karena ternyata banyak kaum muslimin dan muslimah di Tanah Air yang jadi korban travel nakal," ungkap Prof Paiman dalam rilisnya, Rabu (2/5).
Dikatakan Paiman Raharjo yang dua pekan lalu meresmikan kantor sekretariat di Jakarta, program mengumrohkan para korban travel nakal, tak lepas karena ingin membantu Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Untuk urusan ibadah, jelas tidak boleh dibawa main-main. Karenanya, Pemerintah melalui Kementerian Agama kedepannya, harus tegas dan memiliki sistem pengawasan yang baik terhadap biro travel nakal. Agar kasus semacam itu tak ada lagi," tutur Prof Paiman.
Selain itu pimpinan tertinggi di DPP Sedulur Jokowi tersebut, mengusulkan agar Pemerintah harus menetapkan standar minimal biaya umroh dan haji.
Dari situ nantinya masyarakat pun, bakal secara terbuka mengetahui ada keseragaman harga, baik untuk biaya umroh dan haji.
"Apabila masih ada travel yang menawarkan harga murah di bawah standar seperti sekarang, masyarakat pasti bakal mudah tergiur. Dan, ujung-ujungnya ya, bakal tertipu. Pemerintah harus bersikap tegas untuk masalah tersebut, sebelum ada kejadian terulang," kata Prof Paiman.
Untuk ke-25 jamaah yang berangkat umroh bersama Sedulur Jokowi, diambil secara acak dari wilayah DKI Jakarta.
Saat ini pun mereka sudah berada di Tanah Suci untuk 10 hari ke depan. DPP Sedulur Jokowi berharap program tersebut, bakal terus berjalan secara berkesinambungan